Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat Segera Buat Rapor Koalisi

Kompas.com - 24/02/2011, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrat segera membuat rapor yang menggambarkan peringkat derajat perbedaan pendapat partai-partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan Koalisi selama ini. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Musthofa mengatakan, evaluasi Setgab oleh fraksi tersebut diselesaikan dalam seminggu ke depan.

"Partai Demokrat akan membuat matriks, selama pembahasan kebijakan di parlemen, di DPR, koalisi mana yang senantiasa berbeda (pendapat). Ini karena dalam setiap proses politik di parlemen, ada yang mengaku koalisi tetapi sikap politiknya terus berbeda, melebihi sikap politik oposisi," katanya saat menghadiri "Round Table Discussion Pokja Ekuin dan Kesra Partai Demokrat" di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Saan melanjutkan, rapor hasil evaluasi fraksi tersebut akan diserahkan kepada DPP Partai Demokrat yang kemudian menjadi dasar pertimbangan partai dan bahan acuan Presiden. "Kami akan meminta DPP secepat mungkin membahas evaluasi yang akan diberikan oleh fraksi," tutur Saan.

Partai Demokrat, kata Saan, ingin segera menyelesaikan evaluasi agar wacana "pecah telur" Setgab pascaperbedaan pendapat partai koalisi terhadap usulan hak angket mafia pajak tidak terus berkembang. "Kami tidak ingin suasana ini terus-menerus berkembang. Ini membuat kami semua, baik yang sama maupun berbeda pendapat, sama-sama capai dan merasa enggak enak," ucapnya.

Terkait dengan perbedaan pendapat partai-partai dalam koalisi, Saan mengungkapkan bahwa selama ini ada anggota koalisi yang tidak memegang etika koalisi. Anggota tersebut tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Partai Demokrat sebagai lokomotif Setgab ketika ingin mengambil sikap yang berbeda dengan koalisi.

"Kan, ada mitra koalisi. Ketika berbeda pendapat, ya menyampaikan dulu kepada kami, tata krama dipenuhi, kami bisa memahami sikap itu. Namun, ada juga mitra koalisi yang enggak ada omongan kalau akan berbeda," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

    Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

    Nasional
    Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

    Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

    Nasional
    KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

    KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

    Nasional
    Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

    Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

    Nasional
    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

    Nasional
    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

    Nasional
    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

    Nasional
    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Nasional
    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Nasional
    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    Nasional
    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Nasional
    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    Nasional
    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    Nasional
    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Nasional
    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com