Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno: Saya Paling Anti Pemotongan

Kompas.com - 10/02/2011, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Komisaris Jenderal Susno Duadji membantah memerintahkan pemotongan dana pengamanan Pemilukada Jawa Barat 2008 saat ia menjabat Kepala Polda Jawa Barat. Menurut Susno, ia baru tahu adanya pemotongan dana sebesar Rp 8,5 miliar setelah diperiksa penyidik Polri.

Susno mengatakan, awalnya pihaknya mengajukan dana sekitar Rp 27,7 miliar ke Pemprov Jabar untuk pengamanan sebelum hingga sesudah pemilu. Permintaan itu lalu disetujui. Setelah itu, Susno memerintahkan Bidang Keuangan (Bitku) Polda Jabar sebagai bendahara operasi.

Susno juga mengatakan, ia memerintahkan jajaran Bitku untuk menyalurkan dana sesuai rencana pendistribusian yang telah disusun. Selain itu, dana diserahkan sesuai nominal di kuitansi, diserahkan dalam empat tahap, dan disupervisi.

"Penyaluran saya beri kewenangan kepada Kabitku (saat itu dijabat Maman Abdulrahman Pasya)," ucap Susno saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2011).

Setelah pemilukada rampung, Susno menjelaskan bahwa ia menerima laporan penggunaan dana dari Bitku pada 18 Juni 2008. Laporan disertai bukti-bukti berupa kuitansi penyerahan dana, buku kas, dan lainnya. Selain dari Bitku, ia menerima laporan pengawasan penggunaan dana dari Irwasda, Propam, dan Biro Operasi.

"Semua laporan tidak ada masalah. Dana telah dicairkan dan digunakan sesuai peruntukan. Saya baru tahu ada pemotongan setelah kasus ini berkembang," papar Susno.

"Mohon maaf saya katakan, Yang Mulia. Kalau saya ingin nakal dengan uang itu, bodoh sekali dengan caranya uang itu dibagikan terus dipotong karena uang itu dana hibah (Pemprov Jabar). Dana hibah pertanggungjawaban dengan kuitansi," ujar Susno.

"Pendistribusian dana itu kewenangan kapolda. Kenapa saya harus distribusikan baru dipotong? Kenapa tidak misalnya untuk Bogor tidak perlu diberi Rp 700 juta, beri saja Bogor Rp 300 juta. Kemudian dana besar dikelola kapolda. Kapolda cukup dengan kuitansi (pertanggungjawaban)," tambah dia.

Susno menambahkan, "Selama saya jadi Kapolda Jabar, saya dinilai paling anti terhadap pemotongan-pemotongan dana. Dan saya terkenal dengan 'jangan setor saya'. Boleh cek di Jabar. Semua harga SIM dan STNK sesuai ketentuan," kata Susno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com