Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan:Negara Harus Melindungi

Kompas.com - 07/02/2011, 18:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) meminta kepada penyelenggara negara melindungi pengikut Ahmadiyah, terutama perempuan dan anak-anak. Hal tersebut disampaikan Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah dalam jumpa pers bersama Komnas HAM, di kantor Komnas HAM, Latuharhari, Jakarta, Senin (7/2/2011).

Dikatakannya,selama tiga tahun terakhir, setidaknya tercatat 342 kali serangan terhadap komunitas Ahmadiyah. Penyerangan tersebut, kerap menimbulkan korban dari kalangan perempuan.

"Perempuan menjadi korban serius, ancaman fisik, ancaman hidup, hilang hak ekonomi dan munculnya rantai kekerasan kepada anak karena mereka tidak diperkenankan melakukan pernikahan, kan," kata Yuni.

Penyerangan-penyerangan atas nama agama terhadap pengikut Ahmadiyah tersebut, menurut Yuni, terjadi karena pemimpin dan penyelenggara negara dinilainya belum bersungguh-sungguh dalam menjalankan konstitusi dalam rangka penegakan HAM.

"Ini (efeknya) berantai dan harus dihentikan," ujarnya.

Aparat penegak hukum juga didesak melakukan pencegahan dan memberikan jaminan perlindungan kepada warga Ahmadiyah agar kejadian yang sama tak terulang lagi.

Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Jaksa Agung juga diminta mengevaluasi surat kesepakatan bersama terkait keberadaan Ahmadiyah. "Kami merasa perlu membatalkan muatan SKB itu," ujar Yuni.

Selanjutnya, Komnas Perempuan meminta agar DPR meninjau ulang Undang-Undang No 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penodaan Agama yang dinilai sebagai sumber diskriminasi.

"Karena masyarakat kita adalah nonlegalis yang berasumsi bahwa siapa pun yang melakukan penodaan agama perlu dilakukan atasnya apa saja," kata Yuni.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Nasional
    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com