Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Bau Karet dengan "Asap Cair"

Kompas.com - 07/02/2011, 02:33 WIB

WISNU AJI DEWABRATA

Anda pernah mencium bau gumpalan getah karet atau bokar (bahan olahan karet) yang sudah berminggu-minggu? Baunya sungguh tak sedap. Dari pabrik pengolahan karet alam, bau tak sedap itu bisa menyebar sampai radius beberapa ratus meter.

Munculnya bau tak sedap merupakan masalah klasik dalam industri karet alam. Bau yang sangat menyengat hidung itu muncul karena getah dari pohon karet yang digumpalkan mengalami pembusukan.

Namun, dengan cairan Deorub hasil karya anak bangsa, masalah bau tak sedap sudah terpecahkan. Deorub diproduksi PT Global Deorub Industry, anak perusahaan PT Badja Baru, pabrik pengolahan karet alam di Palembang, Sumatera Selatan.

Deorub berfungsi seperti minyak wangi untuk menghilangkan bau tak sedap pengolahan karet alam. Produk Deorub sudah dipatenkan dan menjadi produk cairan penghilang bau karet alam satu-satunya di dunia. Produk ini dipakai industri pengolahan karet alam di Indonesia dan diekspor ke beberapa negara.

Noerdy Tedjaputra, Presiden Direktur PT Badja Baru, mengatakan, gagasan menghilangkan bau tak sedap dari karet alam muncul karena ia melihat kondisi para karyawan di tempatnya bekerja.

”Sampai di rumah, para karyawan harus mandi, mencuci rambut dan bajunya supaya bau itu hilang. Kalau mereka pulang naik angkutan umum, tak ada penumpang yang mau duduk dekat-dekat dia karena tak tahan baunya,” ujarnya.

Selain alasan sepele itu, Noerdy punya alasan lain yang lebih mendasar terkait kelestarian lingkungan. Ia tak mau industri karet alam dituding sebagai industri yang tidak ramah lingkungan, karena menghasilkan limbah dan menyebarkan bau tak sedap.

Pria yang meniti karier sebagai karyawan biasa PT Badja Baru sejak tahun 1969 itu mengungkapkan, tahun 1998 dia bersama anggota Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) pergi ke Thailand untuk melihat industri karet alam.

Ia terkejut karena industri karet alam di Thailand tak menyebarkan bau tidak sedap. Caranya, mereka mengasapi lembaran karet alam dengan asap kayu bakar. Dengan cara itu, karet menjadi kering dan tidak mengeluarkan bau tak sedap. Aroma yang tercium adalah bau asap, seperti aroma ikan asap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com