Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Hengky Baramuli Datang ke KPK

Kompas.com - 04/02/2011, 09:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalan terkait pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom pada tahun 2004, Hengky Beramuli, akhirnya datang memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (4/2/2011).

Hengky datang bersama kuasa hukumnya Andi Kurniawan. Turun dari mobil Kijang hitam dan mengenakan batik lengan panjang ia menampik pemberitaan media yang menyebut ia kabur dari pencarian KPK.

"Saya kan sakit dari hari Jumat (28/1/2011) kemarin. Sebenarnya hari itu saya sudah datang, tapi karena saya sakit, jadinya saya pulang dan tidak diperiksa. Saya sudah mengirimkan surat keterangan dokter kok, dari dokter saya harus istirahat 7 hari," kata Hengky di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (04/02/2011).

Hengky adalah mantan anggota Fraksi Partai Golkar periode 2004-2009. Hingga hari ini KPK telah menahan 23 dari 25 tersangka dalam kasus cek perjalanan. Jumat pekan lalu, KPK menahan 19 orang. Kemudian berturut-turut dalam pekan ini KPK menahan empat tersangka lainnya.

Kuasa hukum Hengky, Andi Kurniawan membantah kliennya sengaja kabur dari KPK. "Hari Senin, saya datang ke KPK, untuk mengantarkan surat izin Hengky. Saya minta izin Hengky masih sakit. Dari penyidik KPK sendiri yang menawarkan untuk pemeriksaan hari Jumat ini jam 10. Tapi, dari berita media dikatakan Hengky kabur. Tidak kabur kok, buktinya kami datang sebelum jam 10," tegas Andi.

Menjawab pertanyaan mengenai penyidik KPK yang tidak menemukannya di rumahnya, Hengky menjawab, ia memiliki beberapa rumah. "Saya heran, kesepakatan dengan KPK tanggal 4 saya datang, kok saya dibilang kabur. Mungkin mereka salah aja. Mereka datang ke rumah kediaman saya dan di rumah itu kosong, hanya satu pembantu. Saya beristirahat di rumah keluarga saya, rumah anak saya di Cireundeu. Saya punya rumah ada 2-3 kok. kalau cuma cari satu ya enggak dapat dong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

    Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

    Nasional
    KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

    KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

    Nasional
    Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

    Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

    Nasional
    KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

    KPU Perpanjang Verifikasi Syarat Dukungan Calon Nonpartai Pilkada 2024

    Nasional
    KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

    KPK Resmi Lawan Putusan Sela Kasus Hakim Agung Gazalba Saleh

    Nasional
    Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

    Draf RUU Polri: Usia Pensiun Polisi dengan Jabatan Fungsional Bisa Mencapai 65 Tahun

    Nasional
    'Keluarga' Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

    "Keluarga" Saksi Demokrat Ricuh Jelang Sengketa Versus PAN

    Nasional
    PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

    PPS di Kalsel Akui Gelembungkan Suara PAN, 1 Suara Dihargai Rp 100.000

    Nasional
    Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

    Hakim Minta Pedangdut Nayunda Kembalikan Uang Rp 45 Juta yang Diterima dari Kementan

    Nasional
    SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

    SYL dan Keluarga Disebut Habiskan Rp 45 Juta Sekali ke Klinik Kecantikan, Uangnya dari Kementan

    Nasional
    Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

    Ketua MPR NIlai Pemilu Kerap Bikin Was-was, Singgung Demokrasi Musyawarah Mufakat

    Nasional
    Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

    Nama SYL Disave dengan Nama “PM” di Ponsel Biduan Nayunda Nabila

    Nasional
    Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

    Baleg Klaim Revisi UU TNI Tak Akan Kembalikan Dwifungsi

    Nasional
    Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

    Setelah SBY, Bamsoet Bakal Temui Megawati, Jokowi, dan Prabowo

    Nasional
    SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

    SYL dan Istri Disebut Beli Serum Wajah dari Jepang Pakai Uang Kementan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com