Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Akui Bertemu Gayus 2 Kali

Kompas.com - 24/01/2011, 19:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengakui adanya beberapa pertemuan dengan Gayus Tambunan setelah Gayus ditangkap di Singapura pada Maret 2010 lalu. Namun, Satgas menegaskan bahwa pertemuan-pertemuan yang berlangsung antara Satgas dan Gayus digelar dengan sepengetahuan pihak kepolisian untuk kepentingan pencarian fakta.

Oleh karena itu, Satgas membantah keras pernyataan Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani yang menyebutkan bahwa Satgas bertemu dengan Gayus sebanyak tiga kali saat mantan pegawai Ditjen Pajak itu mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Satgas hanya bertemu Gayus dua kali, bukan tiga kali seperti dikatakan Yani.

"Pernyataan Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani berkaitan dengan pertemuan Satgas PMH dengan Sdr. GHT (Gayus Halomoan Tambunan) sebanyak 3 kali selama yang bersangkutan 68 kali keluar tahanan adalah tidak benar," kata Kepala Divisi Humas Satgas Pemberantasan mafia Hukum Natsir Kongah melalui rilis resmi Satgas yang disebarkan melalui surat elektronik, Senin (24/1/2011) sore.

Satgas mengaku memang bertemu dengan Gayus Tambunan sebanyak dua kali sejak Gayus ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Pertemuan tersebut bersifat resmi dan diketahui oleh pejabat polisi yang bersangkutan. Pertemuan pertama tercatat pada tanggal 2 April 2010 dan dilakukan di Rutan Mako Brimob atas izin Ketua Tim Penyidik Independen Mabes Polri Irjen. Pol Mathius Salempang. Saat itu, Satgas mengaku ingin berkunjung untuk menjenguk dan melihat kondisi Gayus di tahanan.

Pertemuan kedua yaitu pada tanggal 22 November 2010 di tempat yang sama. Satgas mengatakan pertemuan berlangsung pada saat munculnya informasi bahwa Gayus yang saat itu masih berstatus terpidana pergi ke Bali.

Satgas menegaskan pertemuan dilakukan oleh Sigit Danang Joyo, Kompol Riko Sunarko, dan Muhammad Yusuf yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta dan kembali atas sepengetahuan Kepala Rutan Mako Brimob dan seizin Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan Albertina Ho.

Pertemuan ditujukan untuk mencari klarifikasi dan menggali informasi terkait kepergian Gayus ke Bali. Satgas menyebutkan pula, pertemuan itu juga dikawal oleh beberapa pengawal dan penjaga tahanan.

"Satgas PMH membentuk Tim Pencari Fakta yang merupakan Tim Asistensi Satgas PMH untuk mengumpulkan fakta dan menggali informasi mengenai kepergian Sdr. GHT ke Bali. Pertemuan dilakukan pukul 22.00 pada tanggal tersebut diatas beberapa saat sebelum Sdr. GHT dipindah ke LP Cipinang," lanjutnya.

Satgas mengakui, ada empat pertemuan lain antara Satgas dan Gayus selain dua pertemuan di atas. Namun, pertemuan digelar sebelum Gayus Tambunan berstatus sebagai tahanan. Tiga pertemuan berlangsung di Kantor Staf Khusus Presiden yaitu pertemuan Gayus dengan Anggota Satgas PMH Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa beserta Tim Asistensi Satgas pada tanggal 18 Maret 2010, pertemuan Gayus dengan Anggota Satgas PMH Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa beserta Tim Asistensi Satgas pada tanggal 22 Maret 2010, dan pertemuan Gayus dengan Anggota Satgas PMH Denny Indrayana dan Tim Asistensi Satgas pada tanggal 24 Maret 2010. Sedangkan pertemuan keempat di Singapura pada tanggal 31 Maret 2010. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com