Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Didesak Ambil Alih Kasus Gayus

Kompas.com - 06/01/2011, 11:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera mengambil alih penyelidikan kasus dugaan pemalsuan paspor atas nama Sony Laksono dengan foto mirip Gayus Halomoan Tambunan. Pasalnya, diduga ada unsur korupsi di Imigrasi dalam penerbitan paspor itu.

"KPK jangan ragu lagi ambil alih kasus ini karena sudah terbukti Polri gagal tangani kasus Gayus," lontar Donald Fariz, peneliti di Indonesia Corruption Watch (ICW) ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (6/1/2011).

Donald mengatakan, Polri telah gagal mengusut mafia kasus yang diduga melibatkan oknum di kepolisian dan kejaksaan, mafia pajak di Direktorat Jenderal Pajak, hingga terakhir mengusut keluarnya Gayus dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

"Kepergian Gayus dari rutan adalah efek domino dari ketidakseriusan Polri tangani kasus ini, maka muncul rentetan kasus lain. Kalau Polri ingin berbenah, mereka harus menyerahkan kasus Gayus ke KPK," ucap Donald.

"Fakta keterlibatan aparat penegak hukum mereka yang disuap semakin memperlihatkan ketidakmampuan mereka menahan godaan uang Gayus. Oleh karena itu, mereka harus serahkan kasus ini ke KPK karena institusi ini cenderung tidak kompromi dan bebas dari kepentingan," kata dia.

KPK, kata Donald, harus melacak ulang dan membekukan seluruh aset yang dimiliki Gayus. Kasus suap sembilan petugas rutan hingga plesiran ke Bali dan juga diduga ke beberapa negara membuktikan Gayus masih memiliki harta yang belum disita penyidik. "Itu alasan yang rasional Gayus dapat menyuap dan plesiran," ujarnya.

Seperti diberitakan, Polri berkali-kali menegaskan telah serius mengusut kasus Gayus sehingga tidak perlu dilimpahkan ke KPK. Kini, Polri bekerja sama dengan pihak Imigrasi masih mengusut dugaan pemalsuan paspor dengan foto pria mirip Gayus mengenakan wig dan kacamata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Nasional
    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Nasional
    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Nasional
    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Nasional
    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Nasional
    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Nasional
    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

    Nasional
    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

    Nasional
    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

    Nasional
    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

    Nasional
    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Nasional
    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com