Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muluskah Jalan Timur?

Kompas.com - 14/10/2010, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini  menjadi puncak penantian atas sosok pengganti Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Komjen Timur Pradopo, akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Muluskah jalan Timur?

Suksesi Kapolri kali ini lebih riuh dari sebelumnya. Nama Timur muncul pada saat-saat akhir. Sebelumnya, dua kandidat kuat yang diprediksi menjadi pilihan Presiden adalah Komjen Imam Sudjarwo dan Komjen Nanan Soekarna.

Ketua Kompolnas Djoko Suyanto mengatakan, Presiden mencermati dinamika di masyarakat terhadap dua nama sebelumnya. Pilihan terhadap Timur dilakukan untuk meredam polarisasi yang terjadi.

Dukungan terhadap Timur dipastikan mengalir dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab). Setidaknya, hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi III asal Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, dan anggota Komisi III asal Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.

Bambang bahkan memastikan, Timur akan lolos. "Soal lolos, pasti. Karena Setgab sudah setuju. Apalagi Setgab mendominasi. DPR ini hanya stempel saja," kata Bambang, dua hari lalu.

Ruhut, yang juga menjabat Juru Bicara Partai Demokrat, mengungkapkan, Setgab solid mendukung Timur. "Setgab pasti solid. Kalau enggak mau solid, enggak usah masuk Setgab," ujarnya.

Masukan dari Komnas HAM bahwa Timur diduga melakukan pelanggaran HAM berat, dikatakan Ruhut, tak valid dan tak akan mengganjal langkah Timur. "Aku ini pernah jadi lawyer Pak Timur. Pelaku sejarah. Informasi Komnas HAM tidak valid," kata Ruhut.

Meski demikian, masukan tersebut akan tetap dikonfirmasikan. Timur, masih menurut Ruhut, juga akan ditanya mengenai penyelesaian kasus rekening gendut dan kasus Gayus.

Namun, pendapat berbeda dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi III asal Fraksi PKS, Fachri Hamzah. Dikatakan Fachri, nama Timur tidak pernah disuarakan di Setgab. "Belum tentu lolos atau mulus karena dinamika tetap ada," ujarnya.

Anggota Komisi III asal Fraksi PDI-P, Trimedya Panjaitan, mengatakan, partainya hingga saat ini belum menentukan sikap, apakah akan menyetujui calon yang diajukan Presiden tersebut. Sikap PDI-P akan ditentukan setelah melihat hasil uji kelayakan dan kepatutan.

Politisi PDI-P lainnya, Eva Kusuma Sundari, mengakui, sebagai kekuatan minoritas, partainya terkepung dengan kekuatan koalisi. "Kalau koalisi sudah oke, mau kita ada ganjalan apa pun enggak ada gunanya. Jalan tengah, mungkin kita akan menyetujui tapi dengan sejumlah catatan," kata Eva. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Nasional
    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Nasional
    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Nasional
    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Nasional
    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Nasional
    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

    Nasional
    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

    Nasional
    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

    Nasional
    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

    Nasional
    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    SYL Mengaku Tak Tahu Ada Patungan di Kementan untuk Kepentingannya

    Nasional
    Sebut Gaya Kepemimpinan Militeristik Tak Lagi Relevan, Prabowo: Saya Keluar dari Militer 25 Tahun Lebih

    Sebut Gaya Kepemimpinan Militeristik Tak Lagi Relevan, Prabowo: Saya Keluar dari Militer 25 Tahun Lebih

    Nasional
    Cucu SYL Ditransfer Duit Rp 20 Juta dari Kementan

    Cucu SYL Ditransfer Duit Rp 20 Juta dari Kementan

    Nasional
    Paham 'Ngedan' Penghalang Ideologis Prabowo

    Paham "Ngedan" Penghalang Ideologis Prabowo

    Nasional
    Profil 7 Pimpinan LPSK Periode 2024-2029

    Profil 7 Pimpinan LPSK Periode 2024-2029

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com