Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Jaksa Agung Baru, Borgol Yusril

Kompas.com - 24/09/2010, 21:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul, Jumat (24/9/2010), menyampaikan pendapatnya mengenai calon jaksa agung pengganti Hendarman Supandji. Menurutnya, jaksa agung pengganti Hendarman harus dapat memenjarakan tersangka kasus Sistem Administrasi Bantuan Hukum atau Sisminbakum, Yusril Ihza Mahendra, yang menjatuhkan Hendarman dari jabatan Jaksa Agung melalui putusan Mahkamah Konstitusi pada Rabu (22/9/2010).

"Siapa pun jaksa agung yang baru, borgol Yusril," katanya di gedung parlemen di Senayan, Jakarta, Jumat. Ruhut menilai, jikapun ada jaksa agung yang baru, maka Yusril akan tetap mangkir dari panggilan kejaksaan. "Jadi, siapa pun yang jadi jaksa agung saya mohon panggil Yusril. Kita mau memberantas korupsi. Kalau ada faktanya, penjarakan langsung Yusril," ucapnya.

Menurut Ruhut, gugatan Yusril terhadap kesahihan jabatan Jaksa Agung Hendarman Supandji patut dipertanyakan. "Kenapa selama ini dia (Yusril) diam saja? Giliran dia (diperiksa kasus Sisminbakum), dia bongkar bos (kesahihan jaksa agung). Enggak baik, bos, harusnya sejak awal," katanya.

Seharusnya, kata Ruhut, jika sejak awal mengetahui ada kesalahan administrasi dalam jabatan Jaksa Agung Hendraman Supandji, maka Yusril tidak membiarkan hal tersebut dan baru membongkarnya saat dia harus diperiksa Kejaksaan Agung terkait kasus Sisminbakum.

Dalam kesempatan yang sama, Ruhut juga meragukan keputusan MK yang mengabulkan sebagian gugatan Yusril tersebut. "Emangnya MK bersih-bersih amat? Enggak, kan? Cuma faktanya kita tidak bisa buktikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

    Nasional
    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

    Nasional
    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

    Nasional
    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

    Nasional
    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

    Nasional
    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com