Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Ingin SBY Sosialisasikan PLTN

Kompas.com - 24/08/2010, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 28,7 persen dari 3.000 responden menginginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan sosialisasi mengenai pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN. Keinginan masyarakat tersebut tampak dalam hasil jajak pendapat yang dilaksanakan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di 22 daerah di Jawa dan Bali pada Mei-Juni.

"Yang menarik adalah, masyarakat yang menginginkan Presiden sosialisasi, tolonglah Presiden menjelaskan melalui pidatonya atau apa," ujar Ibnu Hamad, peneliti ahli dari lembaga penelitian Tridakomi Andalan Semesta yang juga Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia, saat memaparkan hasil penelitian untuk Batan di Kantor Batan, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/8/2010).

Sebagian masyarakat tersebut ingin Presiden menyampaikan sepatah kata mengenai dampak pembangunan PLTN terhadap lingkungan, jaminan keamanannya, serta rencana pembangunan PLTN.

Ibnu mengatakan, menurut jajak pendapat, pemahaman masyarakat mengenai PLTN masih sangat rendah. "Sangat paham 1,1 persen, cukup paham 18,9 persen, kurang paham 51,2 persen, tidak paham 28,9 persen," katanya.

Sebanyak 97,5 persen responden mengaku belum pernah mendapat sosialisasi nuklir dari Batan. "Sosialisasi sebagian besar dari media, terutama televisi," kata Ibnu.

Padahal, menurut Ibnu, jika sosialisasi ditingkatkan, akan lebih banyak masyarakat yang menerima rencana pembangunan PLTN. Adapun sosialisasi yang ideal, menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi UI itu, adalah melalui pemberitaan media yang proporsional.

Berdasarkan hasil penelitian Batan melalui lembaga penelitian Tridakomi Andalan Semesta, sebanyak 57,6 persen responden di Jawa dan Bali menerima rencana pembangunan PLTN. Angka penerimaan tertinggi datang dari wilayah Denpasar, sedangkan terendah datang dari daerah Pati dan Kudus. Jajak pendapat dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan sampel yang dipilih acak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com