Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Bakar Tersangka Terorisme

Kompas.com - 10/08/2010, 18:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Amir Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri. Sangkaannya, terlibat dalam pelatihan militer kelompok teroris di Pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, Abu Bakar dikenakan Pasal 14 jo Pasal 7, 9, 11 dan atau Pasal 11, dan atau Pasal 15 jo Pasal 7, 9, 11, dan atau Pasal 13 huruf a, b, c UU Nomor 15/2003 tentang Tindak Pidana Teroris. "Perbuatan itu antara lain merencanakan dan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana teroris," ucap Edward di Mabes Polri, Selasa (10/8/2010).

Terkait pelatihan militer di Aceh, kata Edward, Abu Bakar aktif merencanakan, mengatur, serta ikut mendanai. Dia juga rutin menerima laporan perkembangan dari para penanggung jawab pelatihan. Laporan itu disertai video rekaman pelatihan. Berbagai video itu ditemukan petugas saat penangkapan para anggota teroris sebelumnya.

"(Video) itu sekaligus laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran. (Pemutaran video) itu dilakukan di beberapa tempat dengan disaksikan beberapa orang. Itu semua sudah diperiksa, direkonstruksi," papar Edward.

Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, ucap Edward, penyidik belum memutuskan terkait penahanan Abu Bakar. Penyidik memiliki kewenangan untuk menahan Abu Bakar selama 7 x 24 jam. "Sekarang masih terus dilakukan penyelidikan agar lebih lagi melengkapi bukti yang dimiliki untuk diputuskan apakah ditahan atau tidak," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com