Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radar Buatan Indonesia Dipamerkan

Kompas.com - 26/07/2010, 17:04 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon akan memamerkan radar buatan Indonesia pada Maluku Expo, 31 Juli-5 Agustus, di Lapangan Merdeka, yang diadakan sebagai bagian pelayaran internasional Sail Banda.

"Karena Maluku adalah daerah kepulauan, maka kebutuhan akan sarana komunikasi sangatlah penting. Untuk itu, kami akan memamerkan contoh radar yang dibuat LIPI dan bisa digunakan untuk sistem navigasi maupun komunikasi," kata Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua, Senin (26/7/2010).

Menurut dia, selama ini radar yang digunakan di Indonesia merupakan barang impor. Untuk itu, LIPI mencoba membuat satu terobosan yang akan diperkenalkan di Maluku.

"Radar buatan LIPI merupakan yang pertama dibuat Indonesia dan dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau," katanya.

Selain memamerkan radar buatannya, LIPI juga akan menampilkan hasil penelitiannya dan berbagai mesin teknologi tepat guna untuk mengolah bahan makanan menjadi produk bernilai ekonomis.

"Kami akan menampilkan berbagai cara pengolahan makanan, seperti abon, kerupuk ikan, dendeng, dan lain-lain, dengan metode yang lebih baik dan hemat yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI," kata Syahailatua.

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan KM Riset Baruna Jaya VII untuk diikutsertakan dalam Parade Kapal Riset pada pameran yang akan berlangsung pada 31 Juli-5 Agustus mendatang.

"Kapal itu juga akan digunakan untuk mengakomodasikan 30 pelajar SMA dan mahasiswa se-Kota Ambon untuk mengikuti pelayaran Remaja Bahari Lintas Nusantara pada awal Agustus mendatang," ujarnya.

Pelayaran pendek selama lima hari melintasi Kepulauan Lease dan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, itu akan diisi dengan sosialisasi pelestarian daerah pesisir dan laut, serta pertandingan voli dan sepak bola antarpeserta dengan penduduk setempat untuk menjalin kebersamaan.

"Selain informasi bagaimana caranya menjaga terumbu karang, padang lamun, ekosistem mangrove, dan sebagainya di daerah masing-masing, kami juga akan memberikan metode dan cara pengolahan makanan bernilai ekonomis dengan lebih hemat kepada masyarakat yang disinggahi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com