Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Karya Jurnalistik Terbaik

Kompas.com - 23/07/2010, 00:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ajang penghargaan karya jurnalistik Mochtar Lubis Award sudah berakhir, Kamis (22/7/2010) malam. Ajang ini menghasilkan karya-karya terbaik di bidang jurnalistik di Tanah Air, mulai dari laporan terkait kasus Koja, lumpur Lapindo, hingga tentang limbah rumah sakit.

Penghargaan paling bergengsi, yakni karya investigasi terbaik, akhirnya dimenangi Majalah Tempo dengan laporannya tentang sel tahanan mewah milik Arthalyta Suryani. Laporan investigasi tersebut bertajuk Pondok Bambu Rasa Istana yang terbit pada 11 Januari 2010.

Alasan laporan tersebut terpilih? "Investigasi ini sangat gigih dilakukan, baik terbuka maupun tertutup melalui penyamaran. Masih banyak wartawan indonesia yang belum bernyali besar melakukan investigasi seperti ini," ujar perwakilan dewan juri, Sahala Tua Saragih.

Berikut adalah para pemenang karya jurnalistik terbaik dalam setiap kategori:

I. Kategori Pelayanan Publik: 1. Jebol Fulus di Jalur Busway (Muchamad Nafi/Majalah Tempo) 2. Rupiah Dikejar Limbah Terlupakan (Hamdani SE/Tabloid Modus Aceh)

II. Kategori Features 1. Doa Sepotong Kaos Bola (Mohammad Iqbal/Batam Pos) 2. Jalan Menuju Bintang (Yunas Santhani Azis/The National Geographic Indonesia)

III. Kategori Foto Jurnalistik: 1. Priok Berdarah (Septiawan/Sinar Harapan) 2. Wisata Derita Sidoardjo (Hariyanto/Media Indonesia)

IV. Kategori Liputan Mendalam Televisi: Seafood Berperwarna dari Teluk Jakarta (Veronika Hervy Puspitasari/TPI)

V. Kategori Liputan Investigasi: Pondok Bambu Rasa Istana (Budi Riza/Majalah Tempo)

VI. Mochtar Lubis Fellowship: Para Pemburu Air: Kesalahan Pengelolaan Air Bersih di Kota Bandung dan Dampak Sosial yang Diakibatkannya (Zaky Yamani/Pikiran Rakyat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com