JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu sukarelawan Indonesia yang sempat diserang dan ditahan tentara Israel, Nurfitri Taher, tidak merasa kapok untuk kembali ke Gaza. Nurfitri adalah sukarelawan dari MER-C yang baru Sabtu (19/6/2010) lalu tiba di Jakarta.
"Saya enggak kapok, justru ketagihan untuk kembali, dan saya memang berencana kembali ke Gaza," tutur Nurfitri dalam konferensi pers mengenai kepulangannya, di kantor MER-C, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2010).
Nurfitri juga menjelaskan bahwa keluarganya pun dapat menerima walaupun ketika berita penahanannya tersebar, mereka sempat khawatir. Namun, ia berhasil memberikan pemahaman kepada keluarga bahwa misinya adalah kemanusiaan, bukan perang.
Nurfitri menuturkan bahwa ia sama sekali tidak menyangka kapal Mavi Marmara yang ia tumpangi akan diserang. Walaupun demikian, ia sadar bahwa terdapat kemungkinan yang besar, usaha para sukarelawan akan dipersulit oleh pihak Israel.
"Kami nyangkanya sih paling dilarang masuk terus disuruh pulang, dibelokin kapalnya, apa logistiknya diambilin, tapi sama sekali tidak menyangka akan ada penyerangan," kata Nurfitri.
Kepada sukarelawan yang berniat kembali ke Gaza, Nurfitri mengingatkan bahwa sejumlah hal perlu dipersiapkan, antara lain pengetahuan hukum internasional, kemampuan fisik, dan siap menerima kegagalan.
MER-C berencana mengirimkan lagi timnya untuk menembus Jalur Gaza dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di sana. Rencananya, MER-C akan menggunakan pinisi untuk kembali menembus blokade Israel sebelum September 2010 setelah usaha masuk ke Gaza lewat jalur darat melalui gerbang Rafah, Mesir, gagal dilakukan.
Menurut Ketua MER-C Jose Rizal Jurnalis, dalam waktu dekat Nurfitri dan Arif Rachman, sukarelawan Indonesia yang juga baru kembali pada Sabtu lalu, akan diperiksa kandungan zat-zat beracun di tubuhnya. Pasalnya, dari lima sukarelawan yang telah kembali sebelum Nurfitri dan Arif Rahman, dua di antaranya ditemukan terdapat kandungan arsenik di tubuhnya.(Tribunnews.com/Nurmulia Rekso P)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.