Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Tidak Akan Mengemis ke AS

Kompas.com - 14/06/2010, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengaku merasa tidak terlalu perlu ambil pusing soal hubungan kerja sama militer dengan pihak Amerika Serikat (AS), termasuk soal kepastian dan kelanjutan pemulihan kerjasama latihan antar pasukan khusus dari kedua negara. Tidak hanya itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), juga menegaskan tidak mau mengiba-iba agar kerja sama (pasukan khusus) itu dibuka kembali oleh pihak AS.

Penegasan itu dilontarkan pemerintah, diwakili Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, yang didampingi ketiga kepala staf angkatan TNI, Senin (14/6/2010), saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi I.

"Latihan (Kopassus) itu tidak ada urgensinya. Sebenarnya kerja sama antar militer Indonesia-AS terus berjalan sejak tahun 2001 saat embargo ke kita diangkat. Saat itu kedua negara lalu membentuk forum Indonesia-USA Security Dialogue, yang pertemuannya sampai sekarang sudah delapan kali," ujar Purnomo.

Dari sana tambah Purnomo, hubungan antar kedua negara sebetulnya tidak pernah bermasalah. Lebih lanjut dia juga mengingatkan tentang perlu adanya payung aturan tepat, yang bisa menjamin berbagai kerja sama yang telah berjalan tetap terus berlanjut. Akan tetapi ikatan tersebut tidak perlu sampai membuat kesepakatan kerja sama pertahanan (DCA), yang bersifat mengikat. Cukup dalam bentuk memo kesepahaman atau kesepakatan kerangka kerja.

Indonesia, menurut Purnomo tidak ingin menandatangani DCA jika tidak diposisikan setara dengan AS. "Enggak pernah ada yang mempersoalkan kok, saya sering ketemu militer dan perwakilan pemerintah AS, mereka tidak pernah menyoalkan Kopassus. Kalau pun Kopassus tidak bisa latihan dengan pasukan khusus militer AS, kan tetap bisa latihan dengan pasukan khusus Australia, kemarin kita baru latihan bersama di Perth," ujar Purnomo.

Selain itu Purnomo juga menyanggah adanya anggapan yang mengaitkan ketidakjelasan pemulihan hubungan kerja sama militer, dalam hal ini latihan bersama Kopassus dan pihak militer AS, dengan beberapa kali batalnya Presiden AS Barack Obama berkunjung ke Indonesia.

"Kalau dikatakan Obama batal datang ke Indonesia, salah satunya dikaitkan dengan Kopassus, saya kira persepsi itu tidak benar. Obama kan juga membatalkan kunjungannya ke Australia, salah satu negara sekutunya termasuk di bidang pertahanan," ujar Purnomo.

Pernyataan senada juga dilontarkan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Bahkan dia menyatakan kerja sama militer antar kedua negara semakin kerap dilakukan pasca 2008. Namun memang diakui untuk Kopassus, kerja sama latihan masih belum terealisir. Akan tetapi dari sejumlah petinggi militer dan pemerintahan AS menunjukkan keinginan mereka membuka kembali kerjasama dengan Kopassus.

"Mudah-mudahan berhasil. Memang masih ada hambatan di kongres sana. Namun kami tidak mau mengemis-ngemis," ujar Djoko.

Djoko juga menegaskan tidak benar pula jika ada anggapan militer Indonesia, terutama Kopassus, terkendala membuka hubungan kerjasama dengan pihak AS karena dikaitkan dengan sejumlah peristiwa pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.

Persoalan itu mengemuka dalam rapat kerja dengan Komisi I saat Tjahjo Kumolo dari Fraksi PDI-P mempertanyakannya. Pemerintah diminta Tjahjo berani menegaskan masalah itu ke AS, apalagi mengingat dalam beberapa kejadian hal itu selalu dikaitkan dengan beberapa kali mundurnya rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama.

"Kemarin ini kan ada ralat dari Kedutaan Besar AS tentang kerja sama dengan TNI. Padahal di media massa sudah ramai dikabarkan ada kerja sama baru dengan Kopassus. Jangan sampai TNI, yang katanya tentara rakyat ini, mengemis kepada AS. Saya rasa TNI harus terbuka saja soal itu," ujar Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com