Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setgab Koalisi Tantang Oposisi

Kompas.com - 05/06/2010, 15:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi, Aburizal Bakrie alias Ical, menantang partai-partai oposisi. Apa tantangannya? Ia mengatakan, partai-partai oposisi bisa mengimbangi kekuatan yang digalang koalisi melalui Setgab dengan membentuk Setgab oposisi. Adanya dua Setgab dari kelompok koalisi dan oposisi, dinilainya, bisa memperkuat sistem presidensiil.

"Sebenarnya, jika konsepsi pembentukan Setgab diterapkan dengan ketat, maka secara de facto sudah terjadi penyederhanaan hubungan-hubungan politik di parlemen. Konsepsi Setgab harus diimbangi partai lain diluar koalisi dengan membentuk Setgab," kata Ical dalam pidato politik saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Legislator, Sabtu (5/6/2010), di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta.

Dengan demikian, lanjutnya, akan ada dua Setgab yang saling beradu ide. Namun, ia menekankan, Setgab tak kaku dalam membangun kekuatan. Dalam pertarungan pemilihan kepala daerah, partai-partai koalisi bebas berpasangan dengan pasangan dari partai manapun, baik koalisi maupun oposisi.

"Setgab tidak bicara Pilkada. Terserah partai masing-masing. Setgab hanya tempat pertukaran ide dan gagasan," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Setgab, jelasnya, hanya membicarakan isu-isu strategis seperti perubahan sistem representasi elektoral, penguatan sistem desentralisasi, peningkatan anggaran pendidikan, serta langkah-langkah peningkatan infrastruktur.

"Politik adalah masalah pengelolaan kekuasaan. Demokrasi butuh power agar efektif. Karena itu jika tidak ada penyatuan kebijakan, demokrasi akan jadi panggung yang ramai tapi tidak jelas. Dulu koalisi hanya untuk pelanggengan kekuasaan. Sekarang penguatan kebijakan dimana parpol koalisi tahu rencana pemerintahan ke depan," papar Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com