Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor SBY dan Swing Voter Jadi Penentu

Kompas.com - 17/05/2010, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertarungan calon kandidat pengganti Hadi Utomo sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat (PD) mulai 'panas'. Ketiga kandidat calon, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, serta Marzuki Alie ternyata memiliki 'nilai jual' tersendiri dalam kongres nanti. Dari hasil survei yang diadakan oleh Konsultan Citra Indonesia (KCI), merilis hasil surveinya, swing votters dan faktor SBY menjadi  kunci kemenangan bagi  Anas, Andi, maupun Marzuki Alie dalam Kongres yang akan diadakan pada 21-23 Mei mendatang.

KCI melakukan survei dengan melakukan wawancara melalui telepon selama 4 hari, 8-11 Mei lalu. Dengan responden, para ketua DPD dan DPC Partai Demokrat. Jumlah responden sebanyak 229 dengan margin of error sebanyak 5 persen.

"Dari hasil survei terlihat bahwa masing-masing kandidat memiliki pendukung militan. Dengan tingkat dukungan yang relative seimbang. Oleh karena itu, dengan dukungan yang seimbang ini, persaingan kemungkinan akan berlangsung ketat," ujar Direktur Eksekutif Konsultan Citra Indonesia, Barkah Pattimahu, saat menggelar jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/5/2010).

Dari hasil survei KCI ini, terungkap tiga kategori para responden melihat para calon kandidat yang akan bertarung dalam kongres PD nanti. Untuk ketagiri kemampuan memimpin Demokrat, Anas Urbaningrum (AU), unggul dengan dukungan 18,9 persen, kemudian Marzuki Ali (MA) dengan 16.7 persen dan Andi Mallarangeng dengan 14,7 persen.

"Untuk kategori lebih berjasa bagi Demokrat, Marzuki Ali unggul dengan 39.2 persen, diikuti dengan Anas Urbaningrum 7,3 persen kemudian Andi Mallarangeng dengan 3,9 persen. Sisanya belum menjawab. Sementara siapa yang lebih didukung SBY, Andi Mallarangeng tertinggi, dengan 20,9 persen," ujar Pattimahu.

Setelah Andi, diikuti Anas Urbaningrum dengan 4.5 persen, disusul Marzuki Ali dengan 2.8 persen. Tentu saja, analisis kami, selain swing votters, faktor SBY juga menjadi calon penentu. Nah, faktor mana yang akan menjadi penentu dalam kongres nanti," tambahnya.

Dalam survey KCI ini juga terungkap, untuk posisi keterpilihan dalam Kongres II PD nanti, Anas Urbaningrum lebih banyak dipilih menjadi ketua umum. Anas dipilih 19 persen, Marzuki Ali dengan 11,4 persen dan Andi Mallarangeng.

Sebanyak 59,2 persen menyatakan belum menentukan pilihan. Yang jelas, segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam kongres nanti. Ini, tentu menjadi kematangan strategi masing-masing timlah yang akan membantu, atau memperjelas arah swing voters," Barkah Pattumahu menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com