Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Tersangka, Pemberi Suap Belum

Kompas.com - 11/05/2010, 12:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji, mempertanyakan sikap tim independen yang belum menetapkan Sjahril Djohan dan Haposan Hutagalung sebagai tersangka terkait kasus penangkaran arwana di Riau. Padahal, kepada penyidik, Sjahril dan Haposan mengaku menyuap Susno.

"Kalau memang benar Sjahril Djohan mengatakan memberikan suap kepada Pak Susno, kenapa sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus arwana?" ucap kuasa hukum Susno, Ari Yusuf Amir, ketika dihubungi pada Selasa (11/5/2010).

Karena keanehan itu, Ari menjelaskan bahwa Susno menolak diperiksa sebagai tersangka terkait kasus arwana. Alasan lain, penyidik tidak dapat menunjukkan alat bukti adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan Susno. Penetapan tersangka hanya karena keterangan saksi, di antaranya Sjahril.

Tim kuasa hukum, kata Ari, sedang berkoordinasi untuk mengajukan pra-peradilan mengenai penetapan tersangka dan penangkapan Susno. "Tidak bisa menangkap orang sembarangan, harus ditunjukkan buktinya. Penyidik harus jelaskan secara transparan. Toh, Pak Susno tak lari dan selama ini kooperatif," tambah dia.

Seperti diberitakan, Susno dituduh menerima uang suap senilai Rp 500 juta dari Haposan Hutagalung melalui Sjahril Djohan untuk mempercepat penanganan kasus PT Salma Arwana Lestari di Bareskrim Mabes Polri. Uang itu diserahkan Sjahril di rumah pribadi Susno di Fatmawati, Jakarta Selatan.

Saat penyerahan uang itu, anggota Polri, AKBP Syamsulrizal, mendatangi rumah Susno untuk keperluan dinas. Syamsul telah diperiksa tim independen dan mengaku melihat penyerahan uang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com