Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Saya Setuju

Kompas.com - 05/05/2010, 14:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui penunjukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Direktur Operasional Bank Dunia.

"Saya menyetujui setelah mendengar juga permohonan Ibu Sri Mulyani Indrawati untuk menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia itu," kata Presiden saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (5/5/2010). Presiden didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Namun, persetujuan Presiden ini diikuti dengan satu syarat, yaitu agar Sri Mulyani menyelesaikan segala tugas dan urusannya sebagai Menteri Keuangan di dalam negeri. "Masih ada waktu beberapa minggu lagi sebelum Ibu Sri Mulyani menempati posisi barunya di Bank Dunia di Washington DC," kata Presiden juga.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sri Mulyani bakal menempati posisi barunya itu per tanggal 1 Juni 2010 mendatang.

Sebelumnya, Presiden sempat memaparkan cerita mengenai penunjukan Sri Mulyani dalam jabatan yang dianggap Presiden penting dan strategis itu. Presiden mengatakan, sebelum rapat kabinet di Tampak Siring, Bali, pada 30 April lalu, ia telah mendengar kabar tersebut.

"Saya menunggu permintaan resmi atau surat dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick dengan posisi, peran, dan penugasan apa yang akan diberikan kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati," ujar Presiden.

"Setelah kita mengadakan rapat di Tampak Siring, Bali, 30 April, saya menerima surat dari Bank Dunia tertanggal 25 April 2010 yang mencantumkan secara eksplisit niat tersebut. Kemudian setelah saya pelajari, saya anggap itu posisi yang strategis, penting, dan terhormat," papar Presiden.

Saat itu, Presiden menindaklanjuti surat tersebut dengan berupaya berbicara langsung dengan Zoellick. "Respons saya, saya setujui," kata Presiden.

Presiden menjelaskan, hari ini ia pun telah menerima surat pengunduran Sri Mulyani yang disebutkannya sebagai salah satu menteri terbaik di kabinet yang dipimpinnya. Ia pun sempat mengungkapkan harapan agar keberadaan Sri Mulyani di lembaga internasional tersebut dapat mendatangkan keberhasilan bagi Bank Dunia.

Presiden mengungkapkan, dengan terpilihnya Sri Mulyani di posisi puncak organisasi Bank Dunia, Indonesia kehilangan salah satu menteri terbaiknya. Namun, Presiden berharap, Sri Mulyani juga akan bisa memperkuat Bank Dunia dan menjadi jembatan Bank Dunia dengan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sementara tentang pengganti Sri Mulyani, ia mengatakan, Menkeu baru juga akan tetap menjalankan kebijakan Pemerintah yang mengedepankan kebijakan makroekonomi dan fiskal yang tepat. Namun, Presiden belum memutuskan siapa yang akan menggantikan posisi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com