Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Punya Peliharaan Baru

Kompas.com - 03/05/2010, 18:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menghabiskan waktu luang tanpa kegiatan membuat mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen Susno Duadji, tak kehabisan akal. Jenderal bintang tiga tersebut belakangan memiliki peliharaan baru berupa seekor ayam jago berbulu putih.

Ayam jago tersebut hasil pemberian putri keduanya, Diliana Ermanintias. Susno nampak akrab dengan peliharaan barunya yang ditempatkan di samping rumahnya di Puri Cinere, Depok, Jawa Barat, Senin (3/5/2010), saat mendapat kunjungan wartawan.

Kepada wartawan, Susno mengakui, ayam jantan tersebut menjadi penghibur dirinya. Ayam tersebut juga menjadi jam hidup yang membangunkannya setiap pagi. "Berhubung enggak ada kerjaan di kantor, jadi mendingan ngurus ayam saja di rumah. Ayam ini bangunin orang rumah setiap jam (pukul) 4 pagi," ujar Susno.

Seperti diketahui, kakek dua cucu, Almer dan Deas, ini akan dipanggil kembali oleh Mabes Polri sebagai saksi gratifikasi, Kamis (6/5/2010). Namun, Susno belum mengetahui pemanggilan tersebut. "Suratnya ada dan sekarang di tangan kuasa hukum untuk dirapatkan," sambungnya.

Meski demikian, suami Herawati tersebut belum mengetahui apakah ia akan memenuhi panggilan tersebut apa tidak. "Saya sampai sekarang belum mengetahui gratifikasi atas surat pemanggilan saya sebagai saksi. Saya juga belum tahu akan datang apa tidak karena tidak dijelaskan masalahnya," katanya. (Tribunnews)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com