Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Tim Wanadri Mendaki Cartenz

Kompas.com - 23/04/2010, 21:38 WIB

LEMBAH DANAU-DANAU, KOMPAS.com — Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri akan kembali mendaki Puncak Cartenz Pyramid atau Ndugu-Ndugu, Pegunungan Jayawijaya, Papua, pada Sabtu (24/4/2010). Pencapaian untuk kedua kalinya ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan tim dan pemahaman medan.

Tim inti atau tim Alfa telah berhasil mencapai Puncak Ndugu-Ndugu pada Minggu (18/4/2010). Keberhasilan itu merupakan upaya yang kedua kalinya setelah percobaan pertama gagal pada 13 April lalu.

Tim Alfa yang ke Ndugu-Ndugu untuk kedua kali antara lain Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, dan Nurhuda. Selain sebagian tim Alfa, tim pendukung atau Bravo juga ikut dalam pendakian yang rencananya akan disiarkan secara langsung oleh satu stasiun televisi swasta.

Berdasarkan jadwal, tim yang berjumlah sepuluh orang tersebut akan mencapai puncak Ndugu-Ndugu di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut pada Sabtu siang dengan perkiraan jarak tempuh dari Lembah Danau-Danau sekitar tujuh jam.

Untuk efektivitas, pada Jumat malam sebagian anggota tim telah menginap di Teras Besar atau dua-tiga jam dari puncak. Sementara itu, sebagian lagi akan berangkat dari Lembah Danau-Danau sekitar pukul 03.00 WIT. "Dengan begitu, sebagian tim bisa lebih cepat mencapai puncak," kata Koordinator Staf Ahli Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Muhamad Gunawan, Jumat (23/4/2010) di Lembah Danau-Danau.

Tim harus berangkat sejak dini hari dari Lembah Danau-Danau agar mencapai puncak Ndugu-Ndugu sebelum pukul 12.00 WIT. Hal ini untuk menghindarkan tim mencapai Lembah Danau-Danau sebelum malam karena dapat membahayakan kondisi tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com