Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Megawati Tampil Lengkap di Depan Publik

Kompas.com - 05/04/2010, 17:55 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Meski tanpa satu putra lainnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akhirnya tampil di depan publik bersama suaminya, Taufiq Kiemas, dan anak-anak mereka, Puan Maharani dan M Prananda, dalam keterangan pers di Inna Grand Bali Beach, Senin (5/4/2010) sore.

Prananda yang selama ini jarang hadir di muka publik mengundang perhatian media karena selama ini memang sulit ditemui meski namanya disebut-sebut sebagai calon pemimpin partai berlambang banteng moncong putih ini di masa depan.

Mega mengaku membawa Puan dan Prananda sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan Kongres III PDI-P pada 6-9 April mendatang. Dia juga ingin menunjukkan kehadiran bersama ini bisa menjadi bukti bahwa kondisi keluarganya baik-baik saja.

"Kami tak ada masalah sebagai keluarga besar Bung Karno. Inilah kami. Kalau mereka ingin berkiprah jangan mengambil pilihan-pilihan tertentu," tuturnya.

Mega menilai, apa yang ditampilkan ke depan publik mengenai keluarganya saat ini tidak etis seakan-akan persaingan begitu kental. Padahal, sama saja seperti Maruarar Sirait, putra Sabam Sirait serta putra Jacob Nuwawea. "Itu kan hanya kebetulan toh. Tapi kalau dikatakan trah Soekarno ya kebetulan dimarginalkan," lanjutnya.

Selain Taufiq, Puan, dan Prananda, hadir pula Sekjen PDI-P Pramono Anung dan Puti Guntur Soekarnoputri yang merupakan putri kakak tertua Mega, yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI.

Terkait munculnya nama Puan, Prananda, dan Puti sebagai generasi muda yang diprediksikan sebagai calon pemimpin PDI-P di masa depan, Mega enggan berkomentar banyak. "Itu hak kongres sebagaimana kader-kader lain apakah mereka suatu saat bisa memegang struktur balok di legislatif dan eksekutif," tambahnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com