Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Pidato Korupsi, Ratusan PNS Tegang

Kompas.com - 05/04/2010, 13:01 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Meskipun mendengarkan pidato panjang Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD selama lebih dari satu jam, ratusan anggota Korpri Jawa Timur tak beranjak dari ruang Graha Wicaksana Praja, Kantor Gubernur Jatim. Para pegawai negeri sipil tampak tegang mendengarkan pidato dan seluruh ruangan tampak sunyi senyap. Maklum, dalam pidatonya, Mahfud membahas habis-habisan soal korupsi di Indonesia.

"Saya menghimbau, nikmati saja pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Lakukanlah dengan jujur saja, enggak usah macam-macam. Tapi, suasananya kok jadi tegang begini ya?" kata Mahfud sembari tertawa dalam acara Sosialisasi Mahkamah Konstitusi dan Pengembangan Budaya Sadar Konstitusi bagi Anggota Korpri di Ruang Graha Wicaksana Praja, Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Senin (5/4/2010).

Di hadapan para anggota Korpri atau para PNS, Mahfud mengatakan, para koruptor di Indonesia sering kali bersembunyi di balik hukum. Mereka menjadikan hukum sebagai sarana untuk menyembunyikan diri dari segala macam tindakan korupsi. "Mereka memang berpegang pada hukum, tapi tidak pada moral," ujarnya.

Mahfud menilai kebiasaan buruk korupsi di Indonesia sudah sedemikian parah, bukan sekadar karena jeleknya hukum, melainkan karena buruknya mental masyarakat Indonesia. Karena itu, penumpasan korupsi membutuhkan waktu yang lama. Ia mencontohkan, pemberantasan korupsi di negara Latvia dan China baru dapat terlaksana setelah dilakukan perombakan besar. Di Latvia diberlakukan undang-undang pemotongan generasi dan di China diterapkan hukuman mati bagi para koruptor.

Mendengar hal ini, suasana tegang makin tampak pada raut wajah para PNS di Ruang Graha Wicaksana Praja. Melihat suasana audiens yang tampak tegang, Mahfud kemudian melontarkan guyonan khas Maduranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com