Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan KPK terhadap Boediono dan Sri Mulyani Hanya Soal Waktu

Kompas.com - 22/03/2010, 21:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menegaskan akan memanggil sejumlah pihak untuk menyampaikan keterangan dalam penyelidikan kasus Bank Century, termasuk mantan Gubernur BI Boediono dan mantan Ketua KSSK, Sri Mulyani Indrawati.

Pemanggilan keduanya tinggal menunggu waktu atas hasil pemeriksaan sejumlah saksi yang telah diperiksa. ''Mengenai kapan Boediono dan Sri Mulyani dipanggil, kami dalam proses memeriksa beberapa pihak. Sekarang dalam memeriksa Robert Tantular. Tentu, pimpinan itu menganggap itu belum cukup. Tentu kami akan memanggil pihak lain," kata Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra M Hamzah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (22/3/2010).

Dalam penyelidikan kasus Century, KPK memfokuskan penyelidikan pada keluarnya fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) dan dana talangan ke bank yang kini telah berganti nama menjadi Bank Mutiara itu.

Pekan ini, KPK fokus pada pemeriksaan mantan Dirut Bank Century Robert Tantular. ''Kami fokus periksa banyak pihak. Kali ini pemeriksaan Robert karena penyidik menilai belum cukup keterangannya,'' kata Chandra.

"Yakinlah, pihak yang terkait akan dimintai keterangan. Dalam kasus Century tak ada mafia kasus, mungkin mafia perbankan,'' ungkapnya.

Chandra berusaha mengilustrasikan pemanggilan kedua pejabat penting itu untuk meyakinkan para pemburu berita. "Ini ilustrusi, katakanlah kami temukan fakta 1, 2, dan 3. Apakah kami bisa mengambil kesimpulan, sementara masih ada fakta 4, 5, dan 6?" ujarnya.  

Menurut Chandra, KPK masih mendalami kasus ini untuk menemukan bukti tindak pidana korupsinya. KPK juga belum bisa menyampaikan temuan mengenai motif kejahatan yang terjadi terkait tindak pidana korupsi dalam skandal Century. ''Motif kejahatan. Karena ini masih proses penyelidikan, maka ini belum bisa ke situ," pungkas Chandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com