JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pelaksanaan Kongres Nasional PDI Perjuangan pada April mendatang, berbagai rumor soal pergerakan politik para politisi di partai berlambang banteng moncong putih itu terus berkembang. "Gerbong" Taufiq Kiemas dikabarkan semakin gencar merapat ke Partai Demokrat.
Kongres Nasional PDI Perjuangan yang dijadwalkan dilangsungkan di Bali tersebut dinilai signifikan untuk menentukan arah dan sikap politik partai yang mengambil posisi oposisi itu. Ketika ditanya mengenai pendekatan yang dilakukan oleh Partai Demokrat, Taufiq yang menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan menjawab santai.
"Semuanya kan ke kongres. Sekarang setiap orang ke sana ke sini boleh saja," ujar Ketua MPR ini di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/3/2010) sore. Selama tak di dalam forum kongres, menurutnya, siapa pun bebas melakukan manuver dan berbicara apa saja.
Ia tak menampik bahwa bertemu dengan para wakil yang diutus SBY memang pernah terjadi. Mengenai kabar bahwa Megawati akan mengader putra tertuanya, Prananda, sebagai salah satu calon penerus kepemimpinan di PDI Perjuangan, Taufiq mengaku belum mengetahuinya. "Prananda? Saya baru denger," kata Taufiq seraya membantah bahwa Mega tak sreg dengan putrinya, Puan Maharani, yang cenderung sepaham dengan dirinya. "Masak ibu mengadu domba anaknya," kata dia.
Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Agnita Singedekane mengatakan, sejumlah isu dan rumor yang berkembang menjelang Kongres Nasional tak akan memengaruhi sikap yang akan diambil PDI Perjuangan. "Ibu Mega tetap akan menjadi ketua umum. Rumor-rumor itu enggak mengganggu. Ibu Mega kan selalu berpegang pada prinsip. Yang lalu-lalu ditawari menteri saja tidak bergeming. Wacana-wacana seperti itu biar saja," kata Agnita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.