Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Setuju Cadangan Bencana Dipinjam untuk Bangun Rumah

Kompas.com - 28/01/2010, 17:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Boediono dalam rapat terbatas mengenai penanggulangan bencana Tasikmalaya, Jawa Barat, menyetujui penggunaan dana cadangan bencana sementara di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 1,3 triliun untuk membangun rumah tahan gempa pasca bencana gempa bumi di Tasikmalaya, awal September tahun  lalu.

Pinjaman dana bencana dilakukan karena jika menunggu dana APBN-P 2010 baru dapat dilakukan pada April mendatang. Padahal, dana yang dibutuhkan sekarang sudah mendesak dikeluarkan.

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam keterangan pers di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (28/1/2010) sore ini.

Rapat terbatas yang dipimpin Wapres Boediono dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mensos Salim Segaf Aljufrie, dan Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, serta Gubernur Jawa Barat Acmad Heryawan.

"Sambil menunggu perubahan APBN 2010 April mendatang, Wapres setujui penggunaan dana cadangan bencana di BNPB dulu. Nanti, dana di BNPB akan ditutup dari dana APBN-P 2010," kata Syamsul.

Dana cadangan bencana di BNPB tercatat Rp 3,5 triliun. Sedangkan penggunaan dana cadangan bencana untuk membangun kembali rumah pasca gempa di Tasikmalaya baru terpakai Rp 217,65 miiar dan dana APBD Provinsi Jawa Barat senilai Rp 240 miliar untuk membangun rumah tahan gempa sebanyak 5.379 rumah yang rusak berat dan 43.980 unit rumah yang rusak sedang.

"Itu baru rumah dan belum sekolah, masjid, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang akan dibangun kembali dengan dana sektoral kementerian dan lembaga," ujar Achmad Heryawan.

Dikatakan Achmad Heryawan, saat ini tercatat masih ada 41.434 unit rumah yang rusak berat dan sebanyak 60.845 unit rumah yang rusak sedang sehingga masih diperlukan dana Rp 1,3 triliun untuk membangunnya kembali.

Total dana rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana gempa bumi di Tasikmalaya tercatat Rp 3,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com