Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jangan Biarkan Boediono-Sri Mulyani Jadi "Bulan-Bulanan"

Kompas.com - 16/01/2010, 22:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (16/1/2010) malam, diingatkan oleh mantan anak buahnya di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yaitu Adnan Buyung Nasution, agar tidak membiarkan penyelesaian kasus Bank Century yang mendapat suntikan dana Rp 6,7 triliun berlarut-larut.

Terutama, jangan menjadikan Wakil Presiden Boediono, yang pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang pernah menjadi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta pejabat lainnya di Kementerian Keuangan maupun di Bank Indonesia menjadi "bulan-bulanan" Panitia Khusus DPR tentang Bank Century. 

Adnan Buyung  justru menyarankan, Presiden Yudhoyono selaku Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara harus berani mengambil alih tanggung jawab atas kasus tersebut.

"Selanjutnya, Presiden harus menyerahkan sepenuhnya penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini sesuai dengan sistem ketatanegaraan yang berdasarkan UUD 1945," tambahnya.

Menurut Adnan, tujuannya, agar pemerintahan dapat berjalan kembali dengan normal dan masyarakat menjadi tenang sehingga tidak ada lagi kecurigaan-kecurigaan dalam penyehatan Bank Century.

"Oleh sebab itu, Presiden  harus berani mengambil alih dan memikul tanggung jawab kebijakan bailout Bank Century oleh KSSK sebagai kebijakan pemerintah atau negara jika memang kebijakan itu benar-benar  murni dan bersih dilakukan untuk mencegah krisis perbankan dan mengganggu sistem perekonomian," tandas Adnan Buyung.

Disebutkan Adnan Buyung, selain sesuai dengan sistem Konstitusi Indonesia, pengambilalihan tanggung jawab itu juga sebagai pembelajaran untuk mewujudkan masyarakat yang tertib dan berbudaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com