Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Kecewa pada Kapolri dan Merasa Dikorbankan

Kompas.com - 07/01/2010, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah cerita tentang curahan hati mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji diungkapkan oleh Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Neta mengungkapkan, dalam beberapa kali dialog dengan Susno, jenderal polisi bintang tiga itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap atasannya, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri.

Diungkapkan Neta, Susno tidak mempersoalkan pencopotan dirinya dari Bareskrim 1. Namun, ketidakjelasan statusnya hingga saat ini menimbulkan kekecewaan. 

"Saat berdialog, dia mengungkapkan kekecewaannya pada Kapolri. Bahkan dia sempat mendatangi rumah Kapolri tapi tidak diterima. Setelah dicopot, bagaimana statusnya tidak jelas. Tidak punya ruangan di Mabes. Sebagai jenderal bintang tiga, wajar dia merasa kecewa," kata Neta, seusai mengisi diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/1/2010).

Tak hanya ditolak saat bertandang ke kediaman Kapolri, masih mengutip Neta, surat yang dikirimkan Susno juga tak pernah mendapatkan jawaban dari Kapolri. "Ya dia merasa dipermalukan. Jenderal bintang tiga tapi tidak diberdayakan," ungkap Neta.

Sampai pagi tadi, sebelum berangkat menuju PN Jakarta Selatan untuk menjadi saksi meringankan bagi Antasari Azhar, Susno masih mengungkapkan kekecewaannya.

Merasa dikorbankan

Selain bercerita tentang rasa kecewa, kepada IPW, Susno juga mengaku merasa dikorbankan dalam kasus perseteruan antara Polri dan KPK yang menyeruak akhir tahun lalu. Dalam kesaksiannya di persidangan Antasari, Susno mengatakan bahwa sebagai Kabareskrim dirinya tak dilibatkan dalam tim yang menangani kasus Antasari. Wakabareskrim Hadiatmoko menjadi penanggung jawab yang langsung berada di bawah Kapolri.

"Dia (Susno) tidak masalah tidak dilibatkan. Tetapi, ketika menjadi masalah, jangan dijadikan korban."

"Dia merasa dikorbankan dalam kasus KPK. Dia tidak dilibatkan. Kapolri justru mengangkat wakilnya," katanya. 

Adakah skenario besar di balik itu? "Pak Susno tidak mengungkapkan mengenai hal itu," ujar Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com