Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Kami Ini "The Winner", "The Loser" Tahu Dirilah...

Kompas.com - 07/01/2010, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Pansus Hak Angket Pengusutan Kasus Bank Century DPR dari Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul tak merasa tindakan interupsinya dalam rapat pemeriksaan Pansus kemarin salah.

Awalnya, dia hanya mengingatkan soal waktu yang diberikan pimpinan rapat Gayus Lumbuun terhadap Fraksi PDI-P. Namun, dia tak menyangka, respons Gayus agak keras. Soal kata-kata kasar yang keluar dari mulutnya pun, Ruhut merasa itu karena dipancing oleh Gayus yang mengata-ngatainya "kurang ajar" terlebih dahulu.

"Jangan main api kalau tidak mau terbakar. Karena itu, baru wakil ketua pansus, mbok tahu diri, jangan galak-galak. Jangan bangunin harimau tidur, semut aja diinjek marah, apalagi Poltak. Dia yang bilang dulu, dia bilang 'kurang ajar kau... setan'," tuturnya di Gedung DPR RI, Kamis (7/1/2010). Atas kata-kata itulah, Ruhut mengaku melemparkan umpatan "bangsat".

Secara implisit, Ruhut mengakui bahwa kata itu tak pantas. Namun, dia berdalih bahwa seluruh perkataan dalam pemeriksaan Pansus kemarin sama tak pantasnya. "Kalau dibilang pantas atau tidak, semua kata-kata di Pansus kemarin tidak pantas. Bahkan kawan-kawan saya mendukung (saya). Soal kasar orang boleh bilang apa. Si Gayus kena batunya sama Poltak," serunya.

"Kalau SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) yang dibikin Pinokio, Boediono dan Sri Mulyani dibikin Drakula, apa enggak lebih kasar itu," lanjutnya.

Ruhut mengaku tak takut dibawa ke Badan Kehormatan DPR RI. Dia pun siap dihadapkan muka dengan muka dalam segala forum dengan Gayus. Namun, jika pimpinan Pansus mengeluarkannya sewenang-wenang, maka dia tak akan menggubris.

"Jangan main api. Kami ini pemenang pemilu. Kok the loser yang lebih galak. The loser jangan angkuh. Di mana pun, the loser harus tahu dirilah," katanya enteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com