Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Bantah Siapkan Calon Pimpinan Angket Century

Kompas.com - 25/11/2009, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum enggan berspekulasi terkait kemungkinan fraksinya akan menjadi Ketua Pansus Hak Angket Century. Namun, dengan bahasa diplomatis, Anas yang ditemui di DPR, Rabu (25/11), menyatakan, keanggotaan, termasuk siapa yang akan menjadi Ketua Pansus Angket Century, tentunya berdasarkan kesepakatan yang akan terjadi nanti.

"Siapa pun (fraksi di DPR) berhak untuk memimpin Pansus. Aturannya adalah, siapa yang akan jadi pimpinan Pansus, dipilih dari dan oleh anggota. Jadi, tidak ada yang salah kalau ada yang bercita-cita memimpin Pansus," kata Anas.

"Sekarang saja Pansusnya belum terbentuk, anggotanya juga belum ada. Paripurna baru tanggal 1 (Desember). Jadi, sabarlah, akan ada pimpinan nanti," ujarnya.

Anas menolak dikatakan keikutsertaan Fraksi Demokrat mendukung Angket Century bagian dari upaya "menjaga" Wakil Presiden Boediono. Tegas dikatakan, keikutsetaan Demokrat adalah untuk mengungkap sebuah kejujuran skandal aliran dana sebesar Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

"Pak Boediono sudah menyampaikan terbuka kepada publik siap dihadirkan di DPR. Saya kira, itu respons yang positif, biarkan Pansus bekerja. Nah, kita tunggu lah prosesnya. Kami tidak bekerja berdasarkan desas-dasus," tandas Anas.

"Kami bekerja berdasarkan tujuan utama angket untuk membuat perkara ini terang benderang sehingga akan jelas siapa yang bersalah dan siapa yang tidak. Khususnya, siap yang bersalah, diproses lewat jalur hukum," katanya.

Dia mengatakan, Demokrat belum mempersiapkan berapa anggota fraksinya yang akan masuk sebagai tim atau malah menjadi Ketua Pansus Angket hingga saat ini. Bila Pansus sudah terbentuk, tentunya Demokrat akan mempersiapkan orang-orang terbaiknya.

"Kami ikut aturan main saja. Ikut tatib dan kami tidak akan main di luar tatib. Yang memilih nanti adalah semua anggota Pansus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com