Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Akbar Akan Lakukan Harmonisasi Sistem Hukum

Kompas.com - 21/10/2009, 23:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II Patrialis Akbar menyatakan sistem hukum di tanah air harus harmonis agar tidak tumpang tindih.

"Kita ingin melakukan harmonisasi terhadap sistem hukum kita. Terus terang hukum di tanah air masih tumpang tindih," katanya usai menghadiri acara Forum Konstitusi di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), di Jakarta, Senin (19/10) lalu.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu malam di Istana Merdeka Jakarta, mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu kedua yang terdiri dari 34 kementerian dan departemen serta dua kepala badan setingkat menteri dan salah satunya mempercayakan Patrialis Akbar sebagai Menkumham.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan adanya tumpang tindih sistem hukum itu, membuat di lapangan terjadi kesalahpahaman atau semacam konstradiksi. "Hingga harus dilakukan harmonisasi termasuk proses pembuatan Undang-Undang (UU) yang termasuk agak lamban dari pemerintah ke DPR," katanya.     

Dikatakan, jika dirinya benar-benar terpilih sebagai Menkum HAM, maka ia ingin memfungsikan Depkum HAM sebagai "law center".  "Karena makna yang sangat mendasar yang bisa dijadikan kebanggaan (Depkum HAM), adalah ’law center’ dapur pemikiran. Sistem hukum sangat menentukan untuk bangsa," katanya.   

Terkait soal HAM, ia menyatakan persoalan HAM harus diselesaikan secara serius dan berkoordinasi dengan Komisi Nasional (Komnas) HAM. "Depkum HAM dan Komnas HAM, harus saling bersinergi dan jangan ego sektoral Komnas HAM akan dirangkul duduk bersama berbicara tentang HAM dan perlindungan HAM," katanya.      

Saat ditanya mengenai pembentukkan Pengadilan HAM, ia menyatakan hal itu akan dikaji terlebih dahulu. "Pasalnya jelas rencana presiden ke depan, HAM menjadi prioritas," katanya.     
 Di samping itu, ia menyampaikan mengenai masalah lembaga pemasyarakatan (LP), yang harus ada pengawasan dalam soal peredaran narkoba. "Untuk mengatasi peredaran narkoba, perlu adanya pengawasan. Di seluruh pojok LP dipasang CCTV hingga tidak ada peredaran narkoba," katanya.    

Ia menegaskan tugas dirinya ke depan adalah menyukseskan pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  "Tugas saya merupakan suatu kewajiban menyukseskan pemerintahan negara untuk lima tahun mendatang," katanya.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com