Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gua, Ikon Baru Pariwisata Gunung Kidul

Kompas.com - 15/10/2009, 11:37 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperbanyak obyek wisata gua karena wisata minat khusus penelusuran gua akan dijadikan salah satu ikon pariwisata di kabupaten ini.

"Sebanyak 25 gua dari 489 gua yang ada di Gunung Kidul telah ditelusuri dan berpotensi untuk ditawarkan sebagai paket ekowisata atau wisata berbasis lingkungan," kata Kepala Disparbud Gunung Kidul Sudodo di Wonosari, awal pekan ini.      
     
Banyaknya gua kapur di kabupaten ini menjadi salah satu keunikan dari potensi wisata di Gunung Kidul. Untuk itu, kata dia, pemkab terus berupaya mengembangkan kawasan gua kapur tersebut menjadi obyek wisata andalan.

Ia mengatakan, tahap awal untuk mengembangkan wisata minat khusus penelusuran gua mulai dilakukan di Kecamatan Ponjong, Semanu, Pantai Siung, dan Pantai Wediombo. "Gunung Kidul memiliki potensi ekowisata yang cukup besar. Namun, pengembangannya belum optimal," kata dia.

Menurut Sudodo, gua karst (gua di kawasan tanah kapur) juga bisa menjadi andalan wisata DIY, dan kemungkinan wisata gua akan menjadi ikon Kabupaten Gunung Kidul. "Untuk itu, dinas pariwisata mengadakan pelatihan bagi masyarakat sekitar kawasan obyek wisata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian wilayah," ungkap dia.
     
Ia berharap, masyarakat akan berperan aktif menjaga kelestarian alam yang potensial untuk dijadikan kawasan wisata. Dengan demikian, pengerukan perbukitan kapur untuk usaha penambangan, perusakan gua, dan sejumlah tindakan yang merusak lingkungan lainnya dapat dikurangi.
     
"Pelatihan dan pembentukan kelompok masyarakat sadar wisata akan mampu menjaga kelestarian perbukitan kapur, di antaranya dengan penghijauan agar sumber mata air tidak menghilang," katanya.
     
Menurut dia, peranan warga sekitar akan sangat membantu upaya untuk mengembangkan potensi gua karst sebagai ekowisata andalan. Masyarakat setempat akan merasa memiliki sehingga mereka tidak akan merusak kawasan gua kapur itu.
     
Sudodo menambahkan, pemerintah daerah belum akan menarik retribusi dari wisata gua agar masyarakat bisa mengembangkan obyek wisata ini secara mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com