Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Audit Alutsista Dipertanyakan

Kompas.com - 08/09/2009, 12:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jatuhnya pesawat intai amfibi jenis Nomad N-24 nomor P-837 milik TNI AL di Desa Sekatak Bengara, Bulungan, Kaltim, Senin kemarin mengundang pertanyaan mengenai kualitas audit terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, mempertanyakan apakah audit sudah benar-benar dilakukan sebagaimana mestinya.

"Tetapi kalau masih ada yang jatuh juga, kita kan mempertanyakan kualitas inspeksi pemeriksaan itu betul atau tidak," ujar Yuddy Chrisnandi di sela-sela sidang paripurna DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/9).

Yuddy menilai, audit yang dilakukan oleh pihak pemerintah terhadap Alutsista TNI tidaklah benar. Yuddy juga meminta pemerintah menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat tersebut, apakah karena human error atau karena technical error.

"Kalau human error, sehebat apapun pesawat, seperti pesawat-pesawat lain di luar negeri pesawat tempur itu jatuh karena human error. Penerbang tidak menguasai navigasinya sehingga menyebabkan kecelakaan. Tetapi kalau technical error, masalah suku cadang yang memadai, perawatan yang begitu minim lalu kemudian juga usia pesawat yang terlalu lama sehingga maintanance tidak dilakukan dengan baik," katanya.

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, jika memang kecelakan tersebut terjadi karena technical error, pemerintah selama ini, menurutnya, hanya lips service saja dengan menyatakan telah melakukan audit terhadap alutsista.

"Ini kan dua hal yang dirugikan, pertama personel dari TNI itu sendiri yang sudah digembleng bertahun-tahun disiapkan untuk menjadi kualitas yang handal ternyata sia-sia begitu saja lalu kita juga kehilangan aset alautsista itu sendiri," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com