Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djoko Suyanto Lebih Ingin Jadi Menteri Pariwisata

Kompas.com - 27/07/2009, 10:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana kabinet pemerintahan baru Susilo Bambang Yudhoyono mulai menghangat beberapa waktu belakangan ini. Meski pelantikan Presiden baru dijadwalkan pada 20 Oktober, sejumlah nama mulai beredar mengisi bursa kabinet mendatang, termasuk Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto.  
      
"Ahh...itu kan belum pasti. Jadi pejabat sekarang gak enak...," kata Djoko Suyanto dalam obrolan santai dengan ANTARA di Halim Perdanakusuma di Jakarta, akhir pekan lalu.
     
"Sudah...pasti bapak, kalau tidak Menko Polhukam, ya Menteri Pertahanan," sahut ANTARA yang dijawab mantan panglima TNI itu "Masak...tetapi kalau boleh memilih saya lebih senang jadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata".
     
Djoko menuturkan, dengan menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata lulusan ia dapat mengenal kebudayaan Indonesia dengan lebih baik. "Dan saya bisa bertemu putri-putri Indonesia yang selama ini menjadi duta Indonesia," ujar lulusan Akabri 1973 itu yang semasa pilpres kemarin menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono.
    
"Tetapi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata masih akan dipegang Bapak Jero Wacik," sahut sang jurnalis lagi. "Yaa...Bapak Jero Wacik jadi Menteri Pertahanan saja saya yang jadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata," jawab Djoko Suyanto sambil tertawa renyah.
    
Sesaat kemudian dengan mimik wajah serius mantan penerbang pesawat tempur F-5E tiger itu menegaskan, "Yang penting, bagaimana kita bisa berperan maksimal untuk kebaikan bangsa dan negara ini. Apakah di kabinet atau tidak, kita harus bisa berikan yang terbaik untuk bangsa dan negara".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com