Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Resmi Sandang Marga Lumban Tobing

Kompas.com - 17/06/2009, 22:04 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Banyak pihak telah melupakan makna filosofi ke-"Bhinneka Tunggal Ika"-an, yang menunjukkan betapa beragam dan majemuknya bangsa serta rakyat Indonesia. Kemajemukan dan keanekaragaman inilah yang sejak awal menjadi modal Indonesia untuk membentuk dan menjadi sebuah bangsa dan negara yang besar.

Demikian disampaikan calon wakil presiden Prabowo Subianto, Rabu (17/6), saat bersama adiknya, Hasyim Djojohadikusumo, hadir dalam upacara pemberian marga Lumban Tobing kepada mereka di Medan, Sumatera Utara.

"Ayah saya dari Jawa Tengah, ibu dari Sulawesi Utara, dan sekarang saya hadir di Medan untuk diterima dalam keluarga besar Lumban Tobing. Semua itu mengingatkan saya kembali pada betapa indahnya menjadi anak bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, dari mana pun asal tempat lahir seseorang, latar belakang adat dan bahasa, maupun agama, secara esensial semua dipersatukan sebagai Bangsa Indonesia, yang saling menghormati dan mencintai sebagai sesama orang Indonesia.

"Jangan pernah melupakan soal ke-'Bhinneka Tunggal Ika'-an kita itu sebagai karakter bangsa kita, yang memungkinkan kita bisa hidup rukun, mesra, dan harmonis untuk saling mendukung dan saling mengasihi. Semua itu adalah kekuatan kita," ujar Prabowo.

Prosesi pemberian marga Lumban Tobing itu digelar secara simbolis kepada Prabowo dan adiknya Hasyim, diawali dengan permintaan keduanya agar diterima dalam keluarga besar tersebut.

Permintaan itu diterima dan kemudian dilanjutkan dengan upacara adat Batak berupa penyerahan kepala dan ekor kerbau, juga seekor ikan mas berukuran besar. Setelah itu, keduanya diberi kain ulos dari keluarga besar Lumban Tobing dan perwakilan 29 marga se-Sumatera Utara.

Setelah itu, mereka disambut dengan tarian Tortor dari seluruh warga Batak. Upacara dipimpin sesepuh marga Lumban Tobing, Tongam Lumban Tobing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com