Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet Megawati-Hidayat "Cukup Menarik"

Kompas.com - 01/09/2008, 15:12 WIB

JAKARTA, SENIN-Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinof A Chaniago menilai duet Megawati Soekarnoputri dan Hidayat Nur Wahid "cukup menarik" dan menjanjikan jika dipasangkan pada Pilpres 2009.

Hal tersebut dikatakannya dalam acara pembahasan hasil Survei Politik Nasional II dengan tema "Prospek Calon Presiden dalam Pemilu 2009" yang diselenggarakan Indonesian Research and Development Institute (IRDI) di Jakarta, Senin (1/9). "Duet Megawati (Ketua Umum PDI Perjuangan) dengan Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR) sekilas memang ada persoalan, yakni keduanya sama-sama dari Jawa dan terkait ideologi partai," katanya.

Berdasarkan hasil survei, pendukung Megawati mayoritas berada di Jawa-Bali, kalangan masyarakat berpendidikan rendah, dan berprofesi sebagai petani/nelayan serta pengangguran. Sedangkan pendukung Hidayat Nur Wahid yang juga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebarannya lebih merata, serta mayoritas berpendidikan tinggi. "Jadi, soal sama-sama dari Jawa tidak jadi soal. Keduanya bisa saling berkontribusi," katanya.

Andrinof juga mengatakan kebijakan PKS terlihat mengarah tidak lagi mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan seringnya partai tersebut melontarkan slogan-slogan tentang perlunya pemimpin baru atau pemimpin muda. "Kalau PKS konsisten dengan slogan-slogan itu, para pemilihnya mungkinan tidak lagi mendukung SBY," katanya, sedangkan menyangkut ideologi, PDIP yang berideologi nasionalis kebangsaan juga terlihat terus berupa merangkul kalangan Islam.

Demikian pula dengan PKS yang juga berupaya menjadi partai yang inklusif dan terbuka. "Itu suatu keharusan, tidak mungkin partai akan bisa terus eksis dengan mempertahankan eksklusivitas, di tengah masyarakat yang plural," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com