Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al-Amin Mulai Diadili

Kompas.com - 26/08/2008, 06:13 WIB

JAKARTA, SELASA - Anggota DPR RI Al-Amin Nur Nasution menghadapi persidangan perdana yang rencananya akan digelar hari ini (Selasa, 26/8) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Ia menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait pengalihfungsian hutan lindung guna percepatan pembangunan ibu kota Bintan.

Rencananya, persidangan Al-Amin akan dipimpin lima hakim yang diketuai hakim Edward Pattinasarani. Sedangkan jaksa penuntut berasal dari KPK yang diketuai Suwarji. Al-Amin akan didampingi empat kuasa hukum lain yakni Sirra Prayuna, Tubagus Sukadma, Gunawan Hanung dan Junaidi Albab Setiawan.

"Al Amin, akan menghadiri sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada pukul 09.00 ini," ujar pengacara suami pedangdut Kristina itu, Sirra Prayuna, ketika dihubungi, Selasa (26/8). Menurut Sirra, kliennya itu siap menghadiri sidang tersebut. Namun, belum ada persiapan khusus untuk menghadapi sidang kali ini. Pihaknya akan mendengarkan dulu dakwaan dari jaksa penuntut umum, sebelum menelaahnya.

Al Amin ditangkap KPK pada 9 April 2008 sesaat setelah menerima uang dari Sekda Bintan Azirwan dan sesaat setelah menyerahkan dokumen kepada Azirwan yang berisi persetujuan DPR atas alih fungsi hutan lindung di Bintan. Penangkapan terjadi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

Azirwan yang terlebih dulu diadili, telah dituntut hukuman tiga tahun penjara. Rencananya, Azirwan akan divonis majelis hakim Pengadilan Tipikor pada 1 September 2008.

Kuasa hukum Amin, Sira Prayuna mengaku baru mendengar persidangan akan digelar hari Selasa ini pada Senin sore. Sira Prayuna mengatakan bahwa kliennya sudah siap untuk menghadapi persidangan.(Persda Network/Yuli Sulistyawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com