Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Pegawai Bea dan Cukai Tanjung Priok Diperiksa

Kompas.com - 31/05/2008, 06:03 WIB

JAKARTA, SABTU - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah dokumen dari berbagai perusahaan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama bagian kepatuhan internal Ditjen Bea dan Cukai di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta. "Banyak dokumen," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin, Sabtu (31/5) dini hari, tentang adanya dokumen yang dibawa atau diamankan sebagai hasil sidak.

Jasin menegaskan, dokumen itu merupakan dokumen sejumlah perusahaan yang pernah bekerja sama dengan Ditjen Bea dan Cukai dalam hal impor barang ke Indonesia. KPK bersama Ditjen Bea dan Cukai, kata Jasin, masih memeriksa semua dokumen itu, termasuk meneliti kemungkinan adanya pelanggaran hukum. "Sedang kita periksa," kata Jasin singkat ketika diminta menyebutkan contoh perusahaan yang dimaksud.

Selain mengamankan dokumen, KPK juga menemukan uang di sejumlah meja pegawai Bea dan Cukai. Jasin mengatakan, uang yang ditemukan mencapai ratusan juta rupiah. Ketika ditanya apakah jumlah uang mendekati angka Rp 500 juta, Jasin berujar, "Ya sekitar itulah, cash, dan transfer."

Menurut Jasin, jumlah itu sudah termasuk uang dalam mata uang asing, yaitu dollar AS, dollar Australia, dan dollar Singapura. Jumlah uang itu kemungkinan masih akan bertambah karena perhitungan belum selesai dilakukan hingga pukul 00.30. Menurut dia, di sejumlah amplop tertulis nama perusahaan, nomor dokumen, dan peruntukan uang yang ada di dalamnya, misalnya "uang makan". "Ini kan harapannya dokumennya lancar," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra M Hamzah mengatakan, tim gabungan akan meneliti barang-barang yang ditemukan. Dokumen atau uang yang dicurigai sebagai bentuk suap akan diminta keterangan oleh bagian Kepatuhan Internal Bea dan Cukai.

Kemudian, tim gabungan akan meminta keterangan dari pihak yang dicurigai untuk mencari kejelasan status sitaan, termasuk untuk mencari indikasi tindak pidana korupsi. Sampai saat ini, tim tersebut sudah memeriksa sedikitnya enam pegawai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.

Jasin menambahkan, KPK bisa bertindak jika ditemukan indikasi korupsi. "Kalau memang ada indikasi korupsi dan dilakukan penyelenggara negara bisa saja kita teruskan. Kalau swasta ya kita serahan ke polisi," kata Jasin. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com