Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi BBM, Pemerintah Hanya Uji Respons

Kompas.com - 07/02/2008, 10:46 WIB

JAKARTA, KAMIS - Rencana pemerintah membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar pada Mei 2008, menuai respons.

Anggota Tim Ahli Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada, Ichsanuddin Noorsy menilai, rencana pemerintah itu hanya tes uji respons masyarakat.

Ichsan memprediksi, pemerintah tidak akan berani mengulangi kesalahannya dalam pengambilan kebijakan terkait BBM seperti Oktober 2005 lalu.

"Dalam banyak hal, setelah kasus 2005 itu, pemerintah justru membuktikan kedunguannya dalam mengambil kebijakan. Mereka nggak akan berani mengulang dua kali, apalagi mendekati pemilu 2009," ujar Ichsan, Kamis (7/2).

Istilah "penghematan" yang digunakan pemerintah sebagai landasan penerapan kebijakan ini, juga dipandangnya sebagai upaya manipulatif. Artinya, kata dia, istilah ini digunakan untuk menutupi kondisi pemerintah yang kalut menghadapi krisis energi.

"Industri energi kita dalam posisi rawan, ditambah dengan pemerintah yang kalut memikirkan cara mengatasinya. Akhirnya, ambil jalan pintas dengan menyerahkannya ke pasar. Saya jamin ini akan memicu naiknya inflasi dan bukan tidak mungkin akan terjadi staglasi," lanjut Ichsan.

Bahkan, mantan anggota Komisi IX DPR ini mengatakan, pembatasan ini akan membuka peluang penyelundupan BBM lebih besar. Karena dibatasi, masyarakat akan tidak memiliki pilihan lain, meskipun harus membeli dengan harga tinggi. Kondisi ini, akan menjadi 'makanan empuk' bagi pihak-pihak pencari keuntungan.

"Selain itu, ketika permintaan pasar tidak dipenuhi, lalu suplai juga terbatas. Maka, yang terjadi adalah hambatan distribusi, dan gejaloak harga pasar tidak bisa dihindari sehingga akan mendorong kenaikan harga-harga," katanya

Mekanisme penggunaan kupon juga dinilai Ichsan tidak efektif, sebab, akan terjadi manipulasi dan pemalsuan. Apalagi, security printing-nya yang belum tentu bisa dijamin. "Uang yang ada hologramnya saja, bisa dipalsukan. Apalagi kupon begitu," kata dia.

Solusi yang ditawarkan Ichsan, pemerintah menyelesaikan akar masalah yang menimbulkan krisis energi. Salah satunya, membatasi pertumbuhan industri otomotif dan memperbaiki produktivitas energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com