JANGAN pernah menyapa "Selamat siang..." atau "Selamat malam.." kepada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kemas Yahya Rahman. Jaksa bintang tiga di pundak, mengenal satu ucapan selamat, yakni selamat pagi.
Ucapan selamat pagi itulah yang kini dipopulerkan Kemas, khususnya kepada seluruh anak buahnya di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung). Baginya, sapaan itu sengaja dilakukan untuk memberikan spirit dalam memberantas korupsi. Misalnya, ssai salat Jumat, Kemas begitu semangat ketika disapa dengan selamat pagi. "Bagus, selamat pagi terus ya," ujarnya sambil tersenyum.
Jurus sapaan selamat pagi yang diterapkan Kemas, sengaja ia terapkan agar anak buahnya tidak loyo saat melakukan penyelidikan, penyidikan maupun penuntutan terhadap koruptor. Dalilnya, kalau diucapkan selamat siang atau selamat malam, maka anak buahnya pasti mulai loyo karena berpikir segera bersiap-siap untuk pulang.
"Kalau selamat pagi terus, semangat kerja memberantas korupsi pasti muncul. Kalau selamat siang atau malam, pasti sudah loyo," ujarnya tertawa ngakak. Pria kelahiran Palembang, 15 Februari 1949 itu, juga punya trik khusus menyemangati anak buahnya dalam memberantas korupsi. Misalnya, ketika jumpa pers awal tahun 2008 lalu, Kemas sengaja mendatangkan belasan anak buahnya agar berbaur dengan wartawan.
Bapak tiga anak ini mempopulerkan yel-yel anti korupsi. "Berantas korupsi," teriak Kemas. Spontan anak buahnya menjawab lantang, ,"Yes.. yes..,". Saat kemas berteriak, "KKN..." Mereka juga ikut berteriak, "No.. no....."
Tak cuma yel-yel dan trik yang sekarang sedang digalakkan. Kemas juga memiliki jurus jitu memberantas korupsi. Caranya, di jajaran Jampidsus Kejagung, ia menargetkan setiap tiga bulan, harus sudah dituntaskan lima hingga enam kasus korupsi.
Untuk target tiga bulan ke depan, Kemas memberi target agar kasus dugaan korupsi kredit macet PT Kiani Kertas kepada Bank Mandiri, dugaan suap oleh perusahaan Monsanto untuk 140 pejabat di tanah air, PT Kirana Abadi, pengembangan kasus BNI 46, PT Pos Indonesia dan dugaan korupsi pada kredit usaha tani (KUT) di Banten, segera diselesaikan. (PERSDA NETWORK/YULI SULISTYAWAN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.