Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Saya Sama Sekali Tidak Tertarik Politik

Kompas.com - 09/07/2017, 10:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Jenderal (Pol) Tito Karnavian tergolong masih muda untuk menjabat jabatan Kapolri.

Biasanya, Kapolri yang dipilih Presiden merupakan jenderal bintang tiga senior yang tak lama lagi memasuki masa pensiun.

Dalam wawancara eksklusif di Kompas TV, Sabtu (8/7/2017) malam, Tito sempat ditanya rencana karir ke depan, sebab masa pensiunnya masih cukup lama.

Baca juga: Kerap Dituduh Melakukan Kriminalisasi Ulama, Ini Jawaban Kapolri

Ia ditanya apakah akan merampungkan masa tugas di korps Bhayangkara hingga masa pensiun. Tito justru menjawab tak ingin menyelesaikan masa tugasnya sebagai Kapolri hingga masa pensiun.

"Saya tidak berobsesi sampai pensiun, terlalu lama. Tidak sehat untuk berorganisasi kalau terlalu lama. Karena saya pikir Polri juga membutuhkan penyegaran-penyegaran. Bosan mereka melihat saya terlalu lama,” ujar Tito.

“Jadi saya pikir ya beberapa tahun saja cukup. Setelah itu serahkan kepada yang lebih mampu lagi. Kalau boleh, saya mau pensiun dini,” lanjut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu.

Ia mengaku banyak hal yang bisa dikerjakannya jika nantinya ia pensiun dini, seperti mengajar, menulis, atau menjadi pembicara di berbagai forum. Intinya, kata Tito, ia ingin melakukan berbagai kegiatan yang tingkat stresnya rendah.

Baca juga: Kapolri Ingin KPK Selalu Mendampingi Pengungkapan Kasus Novel

Saat ditanya rencana maju di politik sesuai pensiun, Tito dengan tegas menampik.

“Saya sama sekali tidak tertarik dan tidak memiliki gen politik. Politik harus tarik menarik. Banyak musuhnya. Bahkan nambah stres,” tutur Tito.

Kompas TV Silahturahim, KPK-Polri Lebih "Kompak" di Lapangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com