Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh WNI Jadi Buron di Filipina, Ditjen Imigrasi Siap Beri Bantuan

Kompas.com - 05/07/2017, 15:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Philippine National Police (PNP) merilis nama puluhan anggota kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan. Tujuh di antaranya merupakan warga negara Indonesia.

Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Ronny F Sompie mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan terhadap Polri, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri terkait tujuh buron versi Pemerintah Filipina tersebut.

Imigrasi bisa memberi dukungan berupa pencegahan atau penangkalan terhadap tujuh buron tersebut di tempat-tempat seperti bandar udara, pelabuhan atau pos lintas batas.

"Imigrasi hanya memberi dukungan. Jadi kalau ada permintaan, baru kami masukan ke Simkim (Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian) untuk memudahkan pencegatan di bandara di pelabuhan atau pos lintas batas," kata Ronny, saat jumpa pers di kantor Ditjen Imigrasi, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Ditjen Imigrasi juga punya atase teknis keimigrasian di Filipina yang bisa membantu berkomunikasi dengan pihak Imigrasi Filipina soal tujuh buron atau DPO WNI versi Filipina tersebut.

Soal kabar 36 warga Indonesia yang dipulangkan dari Filipina karena terjebak konflik di Filipina, Ronny membenarkan. Mereka dinyatakan tidak terlibat kelompok teroris yang berperang di Filipina.

"Ini sudah kembali semua 36 itu. Di antaranya (anggota) Jamaah Tabligh itu," ujar Ronny.

(Baca juga: 16 WNI yang Dipulangkan dari Marawi Tak Terlibat Kelompok Militan)

Terkait adanya dua paspor WNI yang ditemukan di Marawi, Ditjen Imigrasi tengah berupaya melakukan verifikasi. Namun, lanjut Ronny, dua paspor WNI yang ditemukan di kota yang berkecamuk perang itu disebut diterbitkan di Bandung.

"Cuma sampai saat ini kami belum dapat data lebih rinci hasil penyelidikan ini. Pasti kami akan sampaikan kalau memang data ini bisa kita temukan secara lengkap," ujar Ronny.

Kompas TV Indonesia Komitmen Bantu Penyelesain Konflik di Marawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com