Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mondar-mandir di Dekat Pos Polisi, Pria Pembawa Air Soft Gun Ditangkap

Kompas.com - 01/07/2017, 20:57 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

Kompas TV Polisi Jadi Target Prioritas Teroris

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Satuan Brimob menangkap seorang pria mencurigakan di depan Pos Pengamanan Ramadniya, Terminal Kalijaya, Cikarang Barat, Sabtu (1/7/2017). Setelah diperiksa, pria berinisial WAS itu membawa senjata air softgun.

"Laki-laki tersebut diamankan karena malakukan gerak-gerik mencurigakan, dengan mondar-mandir di depan Pospam Ramadniya Terminal Kalijaya, Cikarang Barat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Menurut Rikwanto, satu pucuk senjata air softgun jenis revolver tersebut berisi 6 butir peluru. Kemudian, 228 butir peluru air softgun.

Kepolisian juga menemukan alat komunikasi handytalky, dan kartu tanda anggota Perbakin dengan identitas yang berbeda. Selain itu, polisi menemukan kartu anggota Pokdar Kamtibmas Polsek Cikarang Barat.

(Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri)

Menurut kartu identitas, WAS adalah warga Bandar Mataram, Lampung Tengah. Pria kelahiran 19 Agustus 1982, dengan tinggi badan 165 sentimeter tersebut tercatat bekerja sebagai wiraswasta.

Menurut Rikwanto, dari hasil pemeriksaan sementara, air softgun tersebut dipinjamkan dari anak majikan WAS. Senjata tersebut diduga dibeli dari daerah Depok, Jawa Barat. Namun, WAS tidak mengetahui nama penjual.

Menurut pengakuan WAS, karena ia bekerja sebagai sopir, ia sering diminta mengantar saat majikannya mengambil uang. Menurut WAS, senjata tersebut dibawa hanya untuk memberikan rasa aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com