Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertakan Teks dalam "Vlog", Jokowi Dinilai Pro terhadap Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 16/06/2017, 20:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat disabilitas Surya Sahetapy mengapresiasi sosok Presiden Joko Widodo.

Presiden ketujuh RI itu, secara personal, dinilainya pro terhadap penyandang disabilitas di Indonesia.

Surya menyampaikan itu dengan menggunakan bahasa isyarat pada diskusi yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Contohnya, kata dia, Jokowi selalu menyertakan teks dalam setiap video blog (vlog) yang diunggahnya di Youtube.

"Presiden Jokowi membuat video blog (vlog) di Youtube. Kalau diperhatikan, vlog-nya sangat pro terhadap para penyandang disabilitas, khususnya teman-teman tuli," ujar Surya.

"Vlog yang dibuat itu ada teksnya. Selalu ada teksnya. Dengan teks itu, teman-teman yang tuli bisa menikmati vlog itu. Itu artinya Presiden mendukung penyandang disabilitas," lanjut dia.

Baca: Aktif di Medsos hingga "Nge-Vlog", Jokowi Ketularan Kaesang

Meski menilai Jokowi pro terhadap penyandang disabilitas, Surya mengatakan, dukungan Jokowi itu belum diimplementasikan secara maksimal dalam regulasi. 

Ia mencontohkan, masyarakat umum belum semuanya memahami kata 'disabilitas'.

"Tadi saya ke sini (Kantor Setkab) saja, ditanya sama keamanan, 'Mas, mau ke mana?' Teman saya bilang, 'Mas ini penyandang disabilitas, mau ke acara KSP untuk jadi pembicara'. Eh dia enggak tahu disabilitas itu apa," ujar Surya.

Dia mengatakan, pemerintah juga belum mengakomodasi penyandang disabilitas soal lapangan kerja.

Penyandang disabilitas dinilai masih menjadi korban diskriminasi soal penerimaan kerja di instansi swasta atau pemerintah.

"Peluang penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan di Indonesia juga masih kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Inilah yang perlu perhatian," ujar Surya.

Kompas TV Jokowi Vlog pada Proyek Waduk di Batam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com