Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Jaksa yang Membuat Tulisan #OTTRecehan di Medsos

Kompas.com - 15/06/2017, 09:36 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu sempat viral sejumlah foto jaksa yang menyikapi operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bengkulu. Foto para jaksa itu menanggapi tertangkapnya Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Parlin Purba.

Seorang jaksa berfoto sambil memegang sebuah kertas dengan tulisan "Kami terus bekerja walau anggaran terbatas. Kami tetap semangat walau tanpa pencintraan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".

Jaksa lain berpose sambil memegang tulisan berbeda, yakni "Sudah ribuan perkara korupsi kami tangani, sudah triliunan uang negara kami selamatkan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".

Salah satu jaksa yang terlihat di dalam foto adalah jaksa Fauzy Marasabessy. Seusai mengikuti persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (14/6/2017), Fauzy menjelaskan makna di balik foto-foto yang menjadi viral tersebut.

"Itu bukan menunjukkan kekecewaan saya terhadap KPK, bukan. Itu kekecewaan saya terhadap situasi yang kami hadapi," kata Fauzy.

(Baca juga: Viral Foto Jaksa Pegang Tulisan #OTTRecehan, Ini Penjelasan Kejagung)

Lebih lanjut, Fauzy mengungkap latar belakang mengapa aksi tersebut dilakukan. Menurut dia, penangkapan terhadap seorang jaksa di Bengkulu tersebut sangat berdampak besar bagi institusi kejaksaan.

Menurut Fauzy, kerja keras yang dilakukan seluruh aparatur kejaksaan di seluruh Indonesia bisa tak berarti apa-apa, hanya karena ada satu orang jaksa nakal yang tertangkap tangan oleh KPK.

Menurut Fauzy, masyarakat yang tidak memahami apa yang terjadi bisa beranggapan bahwa semua jaksa melakukan hal yang sama. Dampaknya, seluruh aparatur kejaksaan akan menerima stigma negatif di hadapan publik.

"Sudah ribuan perkara kami tangani, sudah triliunan uang negara kami selamatkan. Kami jalan dengan berbagai keterbatasan. Anda bisa perhatikan sendiri, sumber daya kami cuma tekad untuk penegakan hukum," kata Fauzy.

"Kami merasa ini tidak fair. Kami di kota besar tidak terlalu masalah. Bagaimana jaksa yang berjibaku di pedalaman Papua, yang harus menyeberang laut. Jaksa itu tugasnya dari penyelidikan sampai eksekusi," ujar dia.

(Baca juga: Jaksa Agung Sebut Aksi Foto #OTTRecehan sebagai Bentuk Kekecewaan)

Fauzy dan kawan-kawannya tidak mempersoalkan penegakan hukum yang dilakukan KPK. Berapa pun atau siapa pun jaksa yang ditangkap, sebenarnya tidak menjadi masalah.

Namun, menurut Fauzy, akan lebih baik jika dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan jaksa, dapat dikoordinasikan dengan internal kejaksaan.

Misalnya, apabila ada dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan jaksa, KPK dapat berkoordinasi dengan kejaksaan untuk bersama-sama melakukan penindakan.

"Kalau mau OTT silakan, tapi cobalah koordinasi dengan aparat kejaksaan. Kan ada aparat pengawasan internal. Jadi, kalau mau diambil, ambil sama-sama, bicara sama-sama. Yang perlu diselamatkan itu institusi kejaksaan" kata Fauzy.

(Baca juga: Kata Ketua KPK soal Foto Jaksa Pegang Tulisan #OTTRecehan)

Kompas TV KPK Sebut Jaksa yang Ditangkap Kerap Terima Suap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com