Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis Sore, Presiden Jokowi Jenguk Korban Bom Kampung Melayu

Kompas.com - 25/05/2017, 09:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo direncanakan menjenguk korban luka akibat bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5/3017) sore.

"Rencananya Presiden akan menjenguk korban pada Kamis sore," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki kepada Kompas.com, Kamis (25/5/2017).

Jokowi sendiri saat ini tengah melakukan kunjungan kerja di Solo, Jawa Tengah dan Malang, Jawa Timur.

Baca: Presiden Jokowi: Teror Bom di Kampung Melayu Keterlaluan

Presiden sendiri sudah mengutus Teten untuk melihat kondisi korban di rumah sakit pada Kamis dini hari.

Dalam kesempata itu, Teten menyampaikan rasa belasungkawa bagi keluarga korban meninggal dunia dan luka.

"Dini hari tadi saya membesuk korban, menyampaikan belasungkawa dan empati kepada korban polisi yang sedang berdinas," ujar Teten.

"Kami ingin memastikan para korban mendapatkan perawatan yang memadai," lanjut dia.

Teten memastikan, negara akan menanggung seluruh biaya, baik perawatan korban luka, dan pemakaman korban meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, dua bom panci meledak di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakart Timur, Rabu malam.

Kedua panci itu dilengkapi rangkaian bahan peledak serta paku dan gotri. Pelaku lalu memasukan panci tersebut ke dalam tas ransel yang dia bawa.

"Jadi, kemungkinan hasil olah TKP, dua pelaku membawa panci di dalam tasnya. Di bom panci itu ditemukan (serpihan) paku dan gotri," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto di lokasi kejadian.

Baca: Ibunda Polisi yang Gugur dalam Ledakan Bom Kampung Melayu Menangis Histeris

Peristiwa itu mengakibatkan jatuhnya 15 korban yaitu 10 orang luka dan lima lainnya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia terdiri dari tiga personel Polri dan dua pria yang diduga sebagai pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com