Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Emirat Arab Minta Perlindungan Investasi ke Jokowi

Kompas.com - 18/05/2017, 16:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima delegasi Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5/2017) sore.

Rombongan Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui tiba di istana didampingi oleh Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar.

Arcandra mengungkapkan, dalam pertemuan itu, UEA mengungkapkan niatnya untuk menambah investasi di Indonesia.

(Baca: Kekecewaan Jokowi Usai Melihat Nilai Investasi Arab Saudi di China...)

"Yang sekarang kurang dari 2 Miliar Dollar AS, ada potensi ditingkatkan jadi 5 Miliar Dollar," kata Arcandra usai pertemuan.

Arcandra mengatakan, investasi yang ditanamkan UEA ini akan lebih banyak pada energi di bidang hulu bekerja sama dengan PT Pertamina.

Selain itu, ada pula investasi pembangkit listrik tenaga surya yang akan bekerjasama dengan perusahaan listrik negara.

(Baca: Jokowi Sebut Masih Ada Kementerian yang Bikin Aturan Hambat Investasi)

"Selain itu, kita juga bicara kerja sama antara dubai port dengan PT Pelindo 3 dan 1. Ada beberapa kendala tapi masalah ini akan secepatnya diselesaikan. Intinya hari ini kita selesaikan sehingga tawana investasi bisa didatangkan," ucap Arcandra.

Namun, UEA mempunyai syarat untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. Kepada Jokowi, UEA meminta ada investment guarantee atau perlindungan investasi.

Salah satu bentuknya adalah mengenai kemungkinan Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan.

"Mereka minta perlindungan investasi ditandatangani secepat mungkin karena itu pintu masuk lanjutkan kerjasama antara dua negara. Perlindungan investasi ini wajar baik antara Indonesia maupun dengan negara lain yang kami rasa kita perlu kerjasama," ucap Arcandra.

Kompas TV Kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi yang dilakukan oleh 6 perusahaan di Medan, Sumatera Utara dihentikan oleh OJK.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com