Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Minta Perayaan Kelulusan Tak Dilakukan Secara Berlebihan

Kompas.com - 04/05/2017, 15:56 WIB

KLATEN, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta agar kejadian aksi konvoi, perusakan, dan penganiayaan siswa di Kabupaten Klaten jangan sampai terulang lagi. Hal itu disampaikan Muhadjir atas peristiwa penganiayaan antar siswa yang terjadi saat konvoi kelulusan.

"Saya berkunjung ke Klaten untuk mengecek langsung kejadian apa benar seperti yang diinformasikan di media sosial itu, yang katanya sampai ada korban jiwa," kata Mendikbud di sela kunjungannya di SMA Negeri 1 Klaten, Jateng, Kamis (4/5/2017).

Namun, kata Mendikbud, setelah berkunjung, jumlah korban tak sebanyak yang dilaporkan. Meski demikian, dia turut prihatin atas kejadian tersebut. Mendikbud juga mengimbau kejadian tersebut agar tidak terulang kembali.

"Saya sangat menyesalkan mereka-mereka yang melakukan tindakan itu, tidak terpuji membuat masyarakat resah. Apalagi dalam kondisi sekarang ini, kita harus saling bertanggung jawab. Mestinya justru ikut mendinginkan masalah jangan memancing persoalan," tutur Mendikbud.

(Baca: Konvoi Siswa SMA Rayakan Kelulusan Berujung Maut, 2 Orang Tewas)

Selain itu, Mendikbud juga mengimbau seluruh sekolah betul-betul memperhatikan para siswanya yang baru saja menyelesaikan studinya. Pasalnya, ada kekhawatiran muncul kegiatan negatif saat siswa menunggu kegiatan di sekolah barunya.

"Para siswa yang sedang euforia kelulusan sekolah supaya guru-guru ikut bertanggung jawab. Jadi jika ada kejadian seperti ini, meski di luar sekolah saya minta pertanggung jawaban para guru terutama kepala sekolah. Anak-anak dipantau jangan sampai terhanyut eforia yang berlebihan," ujar Mendikbud.

Kepala Sekolah SMAN 1 Klaten Kawit Sudiyono mengatakan ada empat siswanya kelas 11 semuanya tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera menjadi korban penganiayaan oleh rombongan pelajar SMA dan SMK yang sedang berkonvoi merayakan hari pengumuman kelulusan di depan sekolahnya.

(Baca: Warga Hadang Konvoi, Paspampres Berlarian, Jokowi Pun Turun dari Mobil)

Menurut Kawit, para siswanya tersebut sedang jajan di pedagang makanan di warung depan sekolahnya. Tiba-tiba saja mereka diserang rombongan konvoi itu. Keempat siswa yang korban luka-luka yakni Naufal Fatoni, Cabndra Yuwan, dan Saiful.

Wakil Kepala Polres Klaten Kompol Hari Sutanto saat dikonfirmasi soal kejadian rombongan siswa melakukan konvoi kelulusan sekolah, membenarkan. Namun, kejadian itu, tidak sampai ada korban jiwa seperti diberitakan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com