Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Pemilu: Saksi Pemilu Dibiayai Pemerintah agar Saling Mengawasi

Kompas.com - 04/05/2017, 08:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy mengatakan, usulan agar saksi dibiayai oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertujuan saling mengawasi.

Usulan ini mengemuka dalam pembahasan RUU Pemilu oleh DPR dan pemerintah.

"Karena (kalau) dibiayai Pemerintah, saksi bisa saling mengawasi. Selama ini yang terjadi, suara partai yang tidak punya saksi dicuri oleh partai yang punya saksi," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Selama ini, terutama dalam pemilihan presiden, pengeluaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk dana saksi pemilu menghabiskan dana paling besar.

Lukman menyebutkan, pasangan calon harus menyiapkan saksi pemilu di 570 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.

Biaya yang dikeluarkan untuk saksi pemilu sering kali tak dilaporkan sehingga menjadi pengeluaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

(Baca: DPR Ingin Negara Bayar Saksi Pemilu Rp 10 Triliun Sekali Pencoblosan)

"Kalau partai tidak masalah. Partai memobilisasi kader dan relawan selama ini. Karena (2019) serentak, maka capres yang nanggung (biaya saksi)," ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Selain itu, kata dia, jika biaya saksi pemilu dibebankan kepada masing-masing parpol, kemampuan setiap parpol untuk membiayai saksi berbeda-beda.

Jika saksi dibiayai negara, maka perlakuan terhadap saksi akan merata.

"Ada partai yang bisa beri pelatihan ke saksinya, ada saksi planga-plongo saja," kata Lukman.

Untuk teknisnya, biaya saksi tersebut akan dikelola oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Parpol hanya melakukan rekrutmen saksi.

"Nanti parpol yang setor nama ke Bawaslu, Bawaslu inventarisir, Bawaslu lakukan pelatihan sehingga kemampuannya sama," kata Lukman.

Usulan ini belum disetujui pemerintah dengan alasan kondisi keuangan negara.

"Pemerintah keberatan kalau biaya saksi dibebankan ke APBN, karena tidak cukup," kata Wakil Ketua Pansus Pemilu Ahmad Riza Patria.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com