Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Akui Capaian Repatriasi Harta Belum Maksimal

Kompas.com - 31/03/2017, 09:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Pengurus Harian Apindo Shinta Kamdani mengakui, capaian dana repatriasi yang masuk melalui program pengampunan pajak atau tax amnesty belum maksimal.

Namun, ia yakin, pelaku usaha yang berpartisipasi dalam program tersebut sudah melakukan upaya terbaiknya.

“Tentu saja masih banyak (yang belum ikut). Kesulitannya kan kalau dana itu sudah dimanfaatkan di luar, tidak semudah itu untuk kembali ke Indonesia,” kata Shinta, di Kantor Wapres, Kamis (30/3/2017).

Program tax amnesty akan berakhir pada hari ini, Jumat (31/3/2017). Untuk memaksimalkan capaian tax amnesty, Direktorat Jenderal Pajak memutuskan memperpanjang batas waktu pelaporan Surat Pelaporan Tahunan (SPT) hingga 21 April 2017.

Alasannya, memberikan waktu kepada wajib pajak untuk ikut program tax amnesty.

(Baca: Wapres: Repatriasi Aset WNI Berpengaruh terhadap Cadangan Devisa)

Menurut Shinta, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab belum maksimalnya capaian dana repatriasi. Faktor keamanan serta aspek kompetitif menjadi salah satunya.

“Bagaimana sih safety-nya, apakah kalau dana saya balik nanti akan stuck di sini atau bagaimana? Kita juga harus melihat competitiveness-nya, apakah kalau dana itu di luar, saya bisa menghasilkan lebih,” kata dia.

Meski demikian, ia mengingatkan, tax amnesty merupakan program yang dirancang pemerintah sebagai pemantik bagi pelaku usaha untuk tertib administrasi pajak.

Diharapkan, melalui program tersebut, sistem reformasi pajak di Indonesia semakin baik.

“Harapan kami nanti lebih bayak perusahaan Indonesia mau kembali dananya untuk diinvestasikan di Indonesia. Saya rasa ini masih panjang jalannya, meski pun periodenya sudah selesai tax amnesty, tapi ini (reformasi perpajakan) akan terus berlanjut,” ujar Shinta.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, angka pelaporan harta mencapai Rp 4.734 triliun, per Kamis (30/3/2017) pukul 19.00 WIB.

(Baca: Wapres Berharap Dana Repatriasi Meningkat)

Sementara, sehari sebelumnya, pelaporan harta berada pada angka Rp 4.698 triliun. Artinya, dalam satu hari, harta yang dilaporkan mencapai Rp 36 triliun.

Deklarasi harta di dalam negeri masih mendominasi dengan total Rp 3.557 triliun.

Sisanya yaitu deklarasi harta di luar negeri Rp 1.031 triliun dan harta yang dibawa pulang ke Indonesia (repatriasi) Rp 146 triliun.

Adapun jumlah uang tebusan mencapai Rp 113 triliun, pembayaran tunggakan Rp 13,8 triliun, dan pembayaran bukti permulaan Rp 1,27 triliun.

Total uang yang masuk ke kas negara mencapai Rp 128 triliun.

Kompas TV Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat Singapura masih menjadi negara asal repatriasi dan deklarasi harta amnesti pajak paling banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com